Rabu, 24 Desember 2008

japanesse poem


Ia memanggil dari lubuk hati
yang terdalam
Kuingin selalu memimpikan mimpi
yang indah
Kesediahn tak akan pernah
terhitung banyaknya, tapi
Kuyakin akan bertemu engkau di seberang
Setiap waktu manusia selalu
mengulang kesalahan
Mereka kenali birunya langit
Sepertinya jalan tak akan berujung, tapi
Tangan-tangan ini dapat
menemukan cahaya
hati yang sepi di kala berpisah
Telinga mendengarkan ketika
tubuh berubah menjadi nol
Kehidupan itu misteri,
Kematian pun misteri
Bunga, angin, kota mereka semua sama
Ia memanggil dari lubuk hati yang terdalam
Mari selalu melukis mimpi-mimpi, berulang kali
Daripada menghitung banyaknya duka
Dengan bibir yang sama, mari kita nyanyikan
lagu
Bahkan dalam kenangan yang tersembunyi,
mereka selalu ada
Bisikan yang tak terlupakan
Bahkan pada kepingan-kepingan cermin
Pemandangan yang baru akan terpancarkan
Jendela yang diam pada mulainya pagi
Tubuh yang menjadi nol pun menjadi bahagia
Aku tak akan mencari hingga melampaui lautan
dari sekarang
Yang (kucari, sesuatu yang) bercahaya
(ternyata) selalu di sini
Ia dapat kutemui dalam diriku sendiri...


(Itsumo Nando Demo-Kimura Yumi)

4 komentar: