Rabu, 24 Desember 2008

japanesse poem


Ia memanggil dari lubuk hati
yang terdalam
Kuingin selalu memimpikan mimpi
yang indah
Kesediahn tak akan pernah
terhitung banyaknya, tapi
Kuyakin akan bertemu engkau di seberang
Setiap waktu manusia selalu
mengulang kesalahan
Mereka kenali birunya langit
Sepertinya jalan tak akan berujung, tapi
Tangan-tangan ini dapat
menemukan cahaya
hati yang sepi di kala berpisah
Telinga mendengarkan ketika
tubuh berubah menjadi nol
Kehidupan itu misteri,
Kematian pun misteri
Bunga, angin, kota mereka semua sama
Ia memanggil dari lubuk hati yang terdalam
Mari selalu melukis mimpi-mimpi, berulang kali
Daripada menghitung banyaknya duka
Dengan bibir yang sama, mari kita nyanyikan
lagu
Bahkan dalam kenangan yang tersembunyi,
mereka selalu ada
Bisikan yang tak terlupakan
Bahkan pada kepingan-kepingan cermin
Pemandangan yang baru akan terpancarkan
Jendela yang diam pada mulainya pagi
Tubuh yang menjadi nol pun menjadi bahagia
Aku tak akan mencari hingga melampaui lautan
dari sekarang
Yang (kucari, sesuatu yang) bercahaya
(ternyata) selalu di sini
Ia dapat kutemui dalam diriku sendiri...


(Itsumo Nando Demo-Kimura Yumi)

if two were one

If ever two were one
Then surely becomes “we”
That’s love
The love is such that rivers can’t quench
Nor ought, but love gives recompetence
The love is such I can no repay
The heaven rewards we manifuold, I pray
Then while we live in love,
Let’s so persever
That when we live no more
We may live ever

u're the one

Apa yang telah kau lakukan padaku?
Syarafku terus memproses namamu
Wajahmu tepat mengena di fokus lensa mataku
Impuls otakku terbelit radiasi solarismu
Hingga hanya “Kamu, Kamu, dan Kamu”
Yang tercerna enzim hatiku

Cintaku menembus satuan cahaya
Ia bahkan lebih besar dari Avogadro

Kau nyata sempurna terpetakan dalam atomisasi cintaku
Coz u’re “the one”

apa yang kau takutkan?

Ketika malam menepis bintang-bintang
Apa yang kau takutakan
Bukankah aku ada di hatimu?

Biarkan hujan meluruhkan bumi
Seperti air mata pedih kerinduan
Tapi sungguh tak ada yang perlu kau sangsikan
Bukankah aku tetap menghuni nafasmu?

love lesson

Frasekanlah dengan sempurna cintaku di hatimu
Sebab ku selalu tertelan kata-kataku sendiri
Saat mencoba mendefinisikan rasa dan suasana

Harmonisasikanlah suara-suara hati ini
Sebab nada rindu ini terkadang meloncat
Beberapa oktaf lebih tinggi menentang irama

Kristalisasikanlah hawa kasih ideal ini
Sebelum ia terkondensasi kealphaan harapan

Dinamiskanlah gerak langkah kita
Ke arah percepatan gaya dan momentum positif
Berdasarkan relativitas massa cinta yang tak terhingga

Lukislaah translasi cintaku pada koordinat titik 0 (0,0) di hatimu
Agar teproyeksikan simetris cinta kita

Then take our love to the perfect continous love tense
Pattern: S1+S2+L+C

Back to the main menu
Click save as:
“our love lesson”

dongeng

Meski dongeng telah lama sunyi
Meski sang putri tak lagi lekat dengan pangeran
Meski bunga-bunga tak lagi segar dikeramasi angin bukit pedesaan
Dan meski pangeran tak lagi harus melawan naga api
Demi menyelamatkan kerajaan
Tapi di sini aku masih tertinggal dalam dongeng
Yang ku bangun dari serpihan-serpihan mimpi..
Adakah kau tahu
Sepenuh hati ku masih mengharapkan
Seseorang menyempurnakan dongengku?
Meski ku tidaklah tersekap di tembok tinggi istana
Tapi ku yakin cinta mampu menjadi pembebas bagiku
Untuk tertawa dan menangis bersama..

tentang kita

Ini tentang kita
Kita yang berlari kecil mengarus angin
Bumi berbatas angkasa
Kita yang disapa kupu-kupu
Dan menyunggi senyum
Kita yang yang mendaki bukit melarikan tangis
Kita yang menatap langit mengara bintang-bintang
Lalu mengulas harap..

Ini tentang kita
Kita yang menyepakati cinta
Dan tak henti meniti mimpi..

Selasa, 02 Desember 2008

mencinta demi cintaNya

dulu kita dibawa angin yang berbeda
tapi kita bernafas dalam hawa yang sama
kita mengarah langit yang berbeda
tapi kita bersujud ke Wajah yang satu
kita tertawa karena bahagia yang bebeda
tapi kita menangis karena sama mencintaNya

kini saat kita telah dipertemukan
dan disatukan oleh tanganNya
maka berhentilah menghitung perbedaan
karena akan tertemu juga persamaan
cukuplah menimbang persamaan
sebab kan terbendung pula oleh perbedaan

mengapa merutuk hujan yang membarengi mentari
bukankah keduanya mampu bersinergi mencipta pelangi?

kikislah keraguanmu
sebab rindu selalu mencari bentuk bagi kesetiaan
demi cinta yang tertumbuh karena cintaNya
I'll love u from my heart..

Jumat, 28 November 2008

my(new) short story


ABOUT US


Special for my beloved: K. Dwi N.


You can call me Dwi.

I school at SMA BBC, YK.

Sender : +6281227408xxx

Sent : 10:15:30

2/10/2008


“Aku ingin lebih dari ini. Aku suka kamu..”


Itu pengakuan awalmu di your introducing SMS satu setengah bulan yang lalu, kemudian kau mengaku itu semua benar lima tahun lalu, sekarang kau tinggal menunggu wisudamu di Fak. Peternakan UGM. Dan ternyata aku sebenarnya telah lama mengenalmu. Dan…malam ini kamu “nembak” aku! Gila!!!

Plot takdir Tuhan memang benar-benar ajaib, bahkan untuk hal yang tak disangka sekalipun. Dan itu terjadi padaku! Amazing!


“Kalau kamu yakin itu baik untukmu dan dia, ya jalani saja. Mama tahu dia dari kecil dan Mama yakin dia akan baik untukmu. Sekarang terserah kamunya aja. Mama cuma pesan jangan sampai mempermainkan apalagi menyakiti hatinya juga hatimu sendiri. Dan yang paling penting itu ya.. sekolahmu. Jangan sampe macem-macem!” Ah, Mama…kata-katamu khas keibuan. Yes, Mom, I like him!


Love is composed of a single soul inhabiting two bodies. (Aristoteles)


“Kau butuh sebuah jawaban untuk pertanyaanmu?”

“Bagiku itu sebuah pernyataan.”

“Mmm…’

“Jika bagimu itu sebuah pertanyaan, lalu apa jawabanmu?”

“…yes, me too..”

“Just that?”

“Bisa kamu ulangi pernyataanmu? Aku ingin mendengarnya sekali lagi…”

“…….Setelah selama ini aku menanam perhatian, perasaaan, dan cinta, maka tak dapat aku pungkiri bahwa…aku suka kamu.. Maukah kamu menjadi pacarku?”

“……….”

“Lalu jawabanmu?”

“Ya.”

“Ya?”

“Ya!”

“Makasih. Aku bahagia banget.”

Oh my God, I accept him by phone tonight!


Remember that tonight is ours. 18-11-2008, is nice date, isn’t?

Q akn m’lingkari tgl ni as “ our date” in my calendar n m’nguncinya d’dlm htQ. Will u do same?

Sent to: Mas Dwi

+6281227048xxx

21:32:00

18/11/2008


Q iri tmn2Q pd d’dmpngi some1 special mrka d’wisuda’y hr ni. Andai u bs d’sni…

Sender: Mas Dwi

+6281227048xxx

07:01:07

19/11/2008


SEMANGAT! Ckup ht Qt yg 1. Q akn m’doakn u dr sni. SUKSES!

Sent to: Mas Dwi

+6281227048xxx

07:05:07

19/11/2008


“Aku Sabtu pulang. Kita ketemu ya..?”

“Langsung?”

“Ya.”

Di gerbang sekolah kau menjemputku. Penat karena menunggumu yang sedikit telat langsung menguap.

My price comes!


Selama aku masih bisa bernafas, masih sanggup berjalan, ku kan slalu memujamu, meski ku tak tahu lagi, engkau ada di mana dengarkan aku,ku merindukanmu..

Its our memorable song, isn’t?


“Besok sebelum aku balik lagi ke Yogya, aku ada sesuatu untukmu..”

Esoknya..

“Ini jaga baik-baik ya…”

Diary...

“Makasih.”

“Aku ingin kau membagi semua perasaanmu di sini. Aku pergi dulu.”

“Ati-ati”

Don’t you know that I was fight my heart to save my tears?


I love u full.

Sender: Mas Dwi

+6281227048xxx

12:31:07

23/11/2008


Me too.

Sent to: Mas Dwi

+6281227048xxx

12:33:07

23/11/2008

Senin, 10 November 2008

ku tulis menjelang maghrib..

ketika senja berwudhu dengan butiran hujan
laut menyapa pantai dengan takbir kerinduan
doaku diterbangkan angin ke wajah ketaqwaan
sampai di sini, aku hanyalah hamba yang memasrahkan segala
Allah ya Malik, ya Ghofar..

Jumat, 10 Oktober 2008

terikat

berapa uisa merambat

meniti langit

berapa nafas berputar

mengarung jasad

berapa cinta menangis

meratap miris

hidupku

hidup yang sepi

(namun) hidupku..

hidup yang kusyukuri

sebab langkah telah terikat

janjiNya..

Selasa, 30 September 2008

puisi untuk adikku



jangan takut menangis, dik
di sini cinta sedia menguatkanmu
tumbuhlah engkau dengan cahaya
di sini bunda setia menjaga
melngkahlah engkau setegas kejora
di sini ayah teguh berdoa
bercelotehlah tentang mimpimu, dik
di sini kakak akan mempuisikannya..

special 4: P. Ahya A.

marhaban ya ramadhan

ialah lapang cahaya
dengan pilar-pilar magfirah
berjejal amal dan tasbih
dosa-dosa yang terpinggirkan
aku membaur umat
dengan selafadz sukacita
marhaban ya ramadhan..

Rabu, 03 September 2008

cinta kata Rumi

sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelasakan panjang lebar
namun jika cinta kudatangi
aku jadi malu pada keteranganku sendiri
meskipun lidahku telah mampu
menguraikan dengan terang
namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang
sementara pena terlalu tergesa-gesa menuliskannya
kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta
dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
cinta sendirilah yang menerangkan cinta
dan percintaan..

saur

malam masih mengkeramasi diri dengan bintang
ketika mimpi masih terjalin rapi
manusia apa yang menyeru-nyeru
membangunkan seperti hantu
memaksa berbekal di subuh dini
ah, ramadhan yang sahaja..

Minggu, 17 Agustus 2008

Sabtu, 16 Agustus 2008

kiamat sudah dekat


ketika bumi seisi membara

manusia-manusia (semakin) lapar dan miskin

pula lupa..

langit, tanah, udara (mem)bisu

akhiri saja!

jika cintamu padaNya tak juga tetap menyejukkan dada 

membatu


bisikkan dengan lembut, cinta!

selembut goda angin pada sahara

ungkapkan dengan benderang, kasih!

selugas sinar bintang menyapu malam

katakan dengan indah!

selebihnya yang pernah kau siratkan

tapi mengapa kau tetap membisu..

membatu

bunda, aku ingin pulang


aku ingin pulang, Bunda

pulang padamu

di setiap akhir minggu yang dahaga

kuteguk kasihmu seperti bayi lapar menyusu

dan di senin pagi yang dingin

ku jaga hangat bekal cintamu, doamu

untuk hidup seminggu jauh darimu

merangkak mempuisikan balas cinta untukmu

..

aku selalu ingin pulang padamu, bunda

di setiap sabtu yang tipis

dan aku selalu merengek untuk suplai pundi-pundi nafasku

seperi balita kau benamkan aku dalam air mata, membujk berdoa

bunda maafkan aku

bunda aku ingin pulang padamu

berpuisi tentang cinta

gairah hidup


sekuntum bunga rumput bersusah hidup

tak seorang pun (ingin) peduli

"lelah"

helanya muram

menatap langit berkibar kejam

menahan terik membakar sabar

jika tidak untuk tetes ampunan di musim penghujan

mungkin cintaNya telah digadai dengan kubangan becek di seberang

ah, sungguh hidup adalah satu gairah merangkak pada kebaikan..

telaga


jaringlah bintang

dam perangkap ia dalam ruang

di mana hatimu selalu riuh gemuruh

mendamba kesjukan..

tanamlah bintangmu dengan segenap cita

dengan selapang percaya bahwa:

cintaNya akan mengalirkan telaga

pejuang

ini puisi untuk para pejuang

bacalah lantang dan segeralah buang!

ini puisi untuk mereka yang berjuang

simak dan selanjutnya pikirkan!

Manusia itu bodoh

dan bodoh itu mudah untuk (berpura-pura) pintar

berpolitik dan berkelakar

mengumbar senang mencari kenyang

apa peduli mereka pada mereka dan Dia

ini puisi untuk para pejuang

pejuang yang berjuang dengan (tanpa) hati

untuk kami (rakyat)

baca puisiku dan benahi moralmu, pejuang sidang!

Jumat, 15 Agustus 2008

My Opinion...



MENUTUP ALINEA MINOR KEMISKINAN INDONESIA

Kemiskinan. Kemiskinan seperti apa yang akan kita terjemahkan?

Kemiskinan dari kacamata kaum gedongan, pemerintah atau ungkap “si miskin” itu sendiri? Mari mengungkap fakta dari “semua pelaku”.

Kemiskinan di Indonesia saat ini akrab dengan deskripsi makin melemahnya daya beli masyarakat akibat lonjakan harga kebutuhan yang meroket, serta dilema lawas pengngangguran, kependudukan dan pemukiman, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang selalu jauh dari kata “layak”.

Kemiskinan ditafsirkan dalam bahasa apa pun bukanlah diksi yang tepat untuk ditautkan pada kandungan kekayaan alam Indonesia. Meski begitu pertanyaan mudah seperti, “kenapa banyak orang miskin di Indonesia” pun sampai saat ini belum mampu terjawab dengan klimaks.

Distorsi paham yang menyatakan Indonesia sebagai negara kaya namun rakyatnya masih dibebani kemiskinan pada kenyataannya, patut dijadikan refleksi dari carut-marutnya penanganan SDM dan SDA Indonesia. Kemiskinan hanyalah salah satu dari banyak efek sampingnya saja.

Fakta terungkap: seratus tahun melawan kemiskinan, Indonesia cenderung masih menggunakan cara lama, Politik Etis.

BLT, Raskin, BOS adalah jiplakan dari sistem balas budi Belanda terhadap bangsa Indonesia. Merasa telah ‘diperkaya’ oleh kekayaan alam dan rakyat Indonesia, Belanda (yang notabene adalah penjajah) merasa perlu untuk membalas budi lewat kerja sampingan Politik Etis. Dan pemerintah secara terang-terangan menjiplak sistem kuno tersebut.

Serendah itukah pengembalian pemerintah lewat kebijakan “tetesannya” terhadap rakyat?

Tampaknya saja yang niat baik untuk membantu rakyat, tetapi justru menciptakan tumpukan masalah baru masih dengan tema kemiskinan: kemiskinan moral. Selain itu pemerintah dalam mengusahakan kesejahtaraan rakyat masih mengacu pada makna pertumbuhan bukan pemerataan. Akibatnya ditemui subjek dan objek yang melambung di atas tapi lebih banyak yang semakin merosot ke bawah taraf hidup dan kesejahteraanya.

Mengakrabi rakyat dengan kebijakan-kebijakan berjudul bantuan justru akan mempengaruhi pola pikir sekaligus pola sikap masyarakat menjadi cenderung manja, malas, dan ketergantungan pada pemerintah. Dulu orang saling berlomba unjuk kekayaan, sekarang justru kebalikannya mereka berdebat “akulah si miskin” sekedar merasa pantas mendapatkan hujan bantuan dari pemerintah. Namun, setelah itu ketika ada kasus kebijakan pemerintah yang dirasakan memberatkan, mereka lekas menjadi begitu agresif dan depresif dalam menyikapinya. Jika dibiarkan berlaru-larut hal ini tentu akan menjadi dilematik besar bagi kondisi psikologis dan karakter rakyat sekaligus pemerintah. Terpkirkan suatu solusi baru yang lebih ampuh dari sekedar membudayakan “kebijakan kaget” yang hanya akan semakin menyengsarakan rakyat? Sudah saatnya kita memikirkan kebijakan dengan nilai efektifitas yang lebih tinggi, tepat, adil dan yang terpenting adalah menonjolkan kesejahteraan dan kemerataan sosial bukan “terapi kembang api”.

Jika masalah kemiskinan yang belum kunjung terselesaikan digelontori masalah baru: krisis pangan dan energi, berapa banyak kata “miskin” yang akan dipredikatkan kepada kita?

Menegaskan bahwa kemiskinan dilakoni dua “pelaku”: pemerintah dan rakyat, solusi yang dapat diajukan adalah: optimalisasi pemungutan pajak, penghematan belanja pemerintah dan lembaga-lembaga negara, penghematan PLN, penghematan bagian dari laba BUMN 2007, penghematan energi jangka panjang, dan yang terfokus adalah pemberantasan korupsi. Korupsi tak ubahnya benih kemiskinan dan koruptor tak lebih dari “si termiskin” yang kenyang karena melaparkan saudara-saudara miskinnya sendiri.

Tersebut adalah langkah yang dapat dijadikan cermin pemerintah sendiri dalam menyikapi kemiskinan rakyat. Yang jika kesemuanya dapat dialirkan dengan bijaksana kepada rakyat dalam bentuk realisasi perbaikan dan pengembangan mutu pendidikan, kesehatan serta ekonomi rakyat, tentu akan lebih tepat daripada sekedar “bagi-bagi uang” untuk menyenangkan sesaat hati rakyat.

Dari rakyat, yang diharapkan adalah kemandirian dan kedisiplinan dengan tanpa kebanggaan menjadi benalu bagi pemerintah. Sektor pertanian, pertambangan, dan kebudayaan adalah lahan garapan potensial jika mampu dikelola dengan cerdas. Pemerintah kembali dituntut untuk total dan serius memfasilitasinya, yaitu dengan turut berani dan disiplin membuka pintu bagi kecerdasan berpikir dan mengolahnya..

Memaknai 100 tahun kebangkitan nasional, 10 tahun reformasi, 63 tahun kemerdekaan, sekaligus menyongsong Pemilu 2009, mari menjadi penutup dari alinea-alinea minor tentang kemiskinan negeri. Lekas mengawali narasi baru dengan diksi-siksi indah pilihan: maju dan sejahtera.

Jumat, 08 Agustus 2008

love is beautiful (?)


langit basah

kenapa tak aku biarkan

aku yang menangis

tersedu dan mengadu

pada buaian pelangi

ketika hati menyepi

mengapa mentari muram

tidakkah kau mengerti

aku (lebih) sakit

Aku (mungkin) memang bukan seseorang yang pandai 'berceloteh' tentang cinta.

Siapapun (terlebih untuk pertama kali) tahu bahwa: cinta itu indah.

Cinta itu indah.

Aku ingin terus mempercayai ungkapan itu.

Sungguh aku ingin.

Aku ingin "dia" di belakangku dan menguatkan. Setidaknya untuk saat ini, ketika aku mulai sangsi atas sugesti itu.

Cinta itu indah (?).

Senin, 21 Juli 2008

bintang

aku mengerti akanmu
tentang bintang
tentang malam
semua sama terang
tinggallah aku dalam kelam
ketika tanpa kata kau melangkah
ku anggap bahasa kepergian
sebuah janji tuk kembali
sebuah pinta tuk percaya

malam bisu


langit berderai akan cinta
laksana doa mengutus kaki-kaki hujan menapaki kerinduan bumi
di sini aku terpagut menyepi dalam bintang
bintang benderang tak pernah sekeruh hatiku
mengapa aku harus mengenal cinta
bila malam tetap bisu tak menyuarakan cerita

cermin


mematut diri di cermin beriak berlagu
membisu bayang tak mengerti sesal hati
jikalau bulan bisa ternama karena sinarnya
tak beda aku yang merindukannya..

Sabtu, 31 Mei 2008

setia




ku temu terang dan ku lukis siang
bintang pada sisi malam

ku jumpa rindu dan ku cipta cinta
harapan pada bingkai hati

ku dapati rambu usang dan ku tak menggugu
mimipi di langkah kelana

ku bujuk doa dan ku saut cintaNya dalam setia

Jumat, 30 Mei 2008

aliran doa


aku jumpa malamku
di buang sepi
ketika sajak tak lagi terbaca
cinta terlampau berharga
dan cahaya tak cukup membuka mata
aku meragu pada langit dan pelangi
tapi tidak pada nafasku
yang tetap ku alirkan doa padaNya

cinta mati



di kesetian rumput pada angin
di percintaan perdu dan kicau burung
di kerinduan bumi pada hujan
aku berpuisi tentang cinta
cinta yang menjadi alasan
cinta matiku padaNya

Jumat, 16 Mei 2008

cintaNya



ketika ranting menggugur daun
angin meniup helai
berputar, terseok, terhempas, melayang
bersama angan bunga perdu

ketka padi menguning bulir
burung mengkicau lagu
bergoyang, merunduk, ranum, tanggal
bersama khayal serunai tani

ketika langit melepas hujan
bumi merenda cita
berseru, memuja, kuyup, gempita
bersama mimipi tangga pelangi

cintaNya ada pada setiap dimensi

Senin, 12 Mei 2008

pinta bintang


ketika mega menguning senja
sinar pun habis terkikis gelap
habis bersama datang malam
lalu hilang..
berarak bulan
di baris bintang impian
jatuh..
berkawan bumi
tersenyum janji
mengulas harap
sebuah pinta kecil
semoga cinta memanggil

untuk persahabatan


dalam genggam masa
kita bersama
mencoba merangkai hari
mengukir cita
merajut asa
menjalin canda
meracik makna
meski kadang..
menggores luka
menoreh dusta
menggurat tanya
namun, semoga..
persahabatan tetap laksana

special for STAV

puisi hujan


menyaksikan kibaran langit
melepas hujan
menyiarkan kerinduan
aku masih di sini
dalam rengkuh damai bumi
belum juga mampu
jangkau pelangi
mencermini diri
dalam genang kenangan
dan harapan..

masaku


dengan seruan nafas-nafas kecilku
aku menyeruak waktu
mengitari tanah lahirku
berteduh daalm laut biru
berlari-lari dalam hujan
menari-nari dalam terang
bahagia kala itu
saat beban belum tersandang
saat mimpi adalah mainan
ah, mengingatnya membuatku lemah
serasa ingin kembali ke masa itu
kini aku hidup dalam masaku
saat semua terasa begitu cepat
aku pun harus tetap hidup
dalam masaku sekarang ini

white poetry


maybe, in another time
you might hear me
above the din of crowd's approval
the tiny little song beneath the roar
perhaps in other place
you may see me
out there beyond the glaring footlights
shining bright and true
here I am..just me..my self
nothing to hide, no games to play
perhaps if I know the rules
the dance..the script
someday in a warmer space..
you will feel me
as other clamer to touch your robe
I'll be in the wings

Asma Nadia

sunflower


you and me like the sun and a sunflower
you can shining my days
lighting my world
glowing my love

and me..
I only can to admire you
enjoying your warm shine
smiling happy seeing you

hope can change to be a cloud beside you
always together in the afternoon
sing a glad song
dance with the wind, butterfly, birds, rainbow..

in your heart
in your eyes
in your face
in your smile

and when the night come
I always hope..
tomorrow..
I still be a sunflower here

always can seeing you from far away
hope you want to give your shine and smile everyday
don't turn to be eclipse with the moon

keep make me feel strong
in my weakness
in my longing
in my honest

look at me, my sun!
I'm reaaly admire you
I'm so love you
I'm a sunflower

based on true story;)

Sabtu, 10 Mei 2008

love is...


cinta itu seperti air
jika mendidih dalam nyala harapan
ia akan terbang dan menguap bersama awan
kembali sebagai kasih yang menhujani setiap hati-hati fakir manusia
menjadi bingkisan bahagia tak terkira
mencintai itu seperi menanam perasaan
suatu waktu memetik
tapi jika tak ada apa pun yang kau petik
tak usah berhenti jadi petani
anggap ini kali sekedar panen gagal
sebab musim kemarau

aku sendiri malam ini


gerimis mengendap di setapak malam yang panjang lengang
senyap membentang
sekujur langit kuyup
bintang mengigil dalam dingin kerlipnya
angin mendesah kosong
harapan membisu
gerimis mengisyaratkan tak ada cinta malam ini

diary

aku pilu, ucap cinta
tapi rindu terus saja berlagu mengiring burung
burung melukis senja
akulah rahwana
pekik sajak pada cuaca
ditulisnya dalih-dalih pedih bagi sejarah dan airmata untuk menyobek nama-nama
masih terdengar pekik indrajit dan dengkur kumbarakarna saat ajal tiba
aku pilu, ucap cinta
tapi rindu terus saja menderu kala berlaksa wanara tiba menerpa nadi peristiwa
cinta itupun menjelma sinta
bagai mimpi merka bersama kobaran api

agus r. sarjono

puisi

dengan puisi aku bernyanyi
hingga senja umurku nanti
dengan puisi aku bercinta
berbatas cakrawala
dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang
dengan puisi aku menangis
jarum waktu bila kejam mengiris
juga puisi aku mengutuk
nafas zaman yang busuk
dengan puisi aku berdoa
perkenankanlah kiranya...
taufik ismail

perempuan dimata kahlil gibran


perempuan kemarin adalah pelayan yang bahagia
tetapi perempuan hari ini adalah nyonya yang yang nestapa
di masa lampau, perempuan berjalan dengan mata buta di bawah terik matahari
tetapi kini ia berjalan dengan mata terbuka di dalam kegelapan
dia cantik dalam ketidaktahuaanya, luhur dalam kesederhanaannya, kuat dalam kelemahannya
perempuan masa kini menjadi kasar dalam kecerdikannya, dangkal dalam perangainya, tak berperasaan dalam pengetahuannya
akankah tiba saatnya dimana kecantikan dan pengetahuan, kecerdasan, dan keluhuran hati, kelembutan jasmani dan keperkasaan jiwa menyatu dalam diri wanita?

sayap-sayap patah


keindahan adalah bahasa abadi yang dinyanyikan manusia dan menjadikannya sebagai perasaan sunyi laksana sebuah telaga tenang yang mengajak anak sungai mengalir ke dalamnya
keindahan adalah misteri yang hanya dapat dipahami oleh jiwa kita yang menghiasi kebahagiaan di dalam kalbu
sedangkan akal sehat tertegun kebingungan di hadapan keindahan itu
akal kita berusaha untuk memberikan batasan, memberikan bentuk dengan kata-kata, tetapi tidak mampu
keindahan adalah aliran yang tak terlihat oleh mata, bergejolak di antara orang yang menatap maupun orang yang dilihatnya
keindahan yang sesungguhnya adalah sinar yang memancar dari jiwa-jiwa yang paling suci yang menyinari keadaan di luar jasad laksana kehidupan yang muncul dari kedalaman bumi, memberikan warna-warni pada bunga
keindahan adalah keserasian menyeluruh antara seorang laki-laki dan seorang wanita yang diselesaikan dalam satu lirikan
dan dengan satu lirikan itu akan lahir keinginan-keinginan yang merupakan inti dari sebuah keinginan, yaitu CINTA
jiwaku tak mampu menggapai puncak pengetahuan hingga cinta menyapa
membuka pintu-pintunya serta menerangi sudut-sudutnya
cinta telah membebaskan lidahku hingga ku fasih berbicara
cinta telah merobek kelopak mataku hingga ku bisa menangis
pun cinta telah membuang sakit di leherku hingga ku bisa mengeluh dan mendesah
masa muda memiliki sayap-sayap yang helai-helainya adalh syair dan uratnya adalah prasangka
sayap itu akan membawa pemuda terbang ke balik awan menyaksikan alam yang diselimuti sinar penuh warna
mereka akan mendengar alunan simphony keagungan dan kemuliaan
akan tetapi sayap-sayap syair itu akan segera dipatahkan oleh badai kenyataan hingga ia akan jatuh ke dunia nyata
dunia nyata adalah cermin aneh yang membuat seseorang akan menyaksikan dirinya semakin kecil dan buruk


kahlil gibran

Jumat, 09 Mei 2008

puisiku

waktuku adalah ceceran puisi cinta yang kutulis dengan bahasa perasaan
aku tunjukkan untuk Sang Penggenggam Hati
juga orang-orang yang telah mewariskan cerita padaku
bait-bait cinta, harapan, dan luka kian memberi arti sajak-sajakku yang riuh menyiarkan kisahku, anak manusia yang baru belajar menata nafas hidup
di titian waktuku, aku panjatkan selarik pinta abadi tentang kemanfaatan hidup
guna memakanai setiap jumput udara yang kuhirup leluasa dariNya, untukNya
tuhan, hamba adalah pemabuk yang memecahkan cawan anggur hamba
tuhan, hamba adalah penjahat yang meratapi jarahan hamba
dan tuhan, hamba adalah terhina yang mengamini cercaan untuk hamba
hamba begitu nista, tuhan
namun, hamba tak pernah lupa pada cinta yang menghidupkan hamba
hamba merasa malu ketika setiap kali hamba terjebak cela dan dosa
dan hamba rentan akannya
bimbing hamba tuhan
hamba adalah kelana papa dihamparan cintaMu

untukNya

angin yang mengusik birunya langitku, tempatku berkisah tentang matahari pujaanku
menyadarkanku dari kesilauan cahaya yang tak sangka membutakan mata
betapa aku telah melambung jauh tinggi ke luasan Bimasakti, kala bintang membuangku kembali ke tanah untuk asal dan akhirku
di sini aku si 'pecandu bual' yang gemar berkhayal
apa hargaku ketika puisi-puisi, sajak-sajak, lagu-lagu duniawi pun tak lagi sudi menampung tetes air mataku?
aku terlalu hina tuk serta dalam istana cinta dan kebahagiaan yang pernah kuimpikan sekedar terasnya
aku si jelata penuh dosa kaya cela
hanya lapang ampunnaNya yang mampu selamatkan dahagaku

kesedihanku

kesedihanku tak berarti apapun untukmu
kau tak tahu dan tak akan pernah tahu air mataku
malamku yang rapuh mengapaimu
sujudku yang dalam akan doa untukmu
kau tak perlu tahu
aku bersungguh pada rinduku
tapi tak jua kutemu telaga dimatamu untukku
tak guna rasanya ku menawar harap
aku hanyutkan saja gelisahku pada 'percintaan sepertiga malam'
tak perlu kau rutuki kekalahanku, bintang
terangi saja jiwa dan jasad sucinya
agar terhangatkan cintanya yang memang bukan untukku

Kamis, 17 April 2008

teori hidupku

hidup bukanlah perkara eksak yang
yang harus diselesaiakn setumpuk teori dan rumus mati
kita tak akan bisa menguadratkan garis hidup dengan variabel perbandingan apa pun
karena setiap dari kita punya arah tersendiri
kita taka akan bisa mengkristalisasikan dan menyamakan persamaan reaksi atas laku kita
karena kita punya jalan yang berbeda
kita tak boleh terpaku pada sajak bahagia atau puisi kesedihan belaka
sebab kita telah punya plotcerita rahasia
tapi ketahuilah kita ada dan berbeda
karena kita untuk bersama
satu dalam cintaNya...

hidup

hidup buknlah perkara eksak

yang harus diselesaikan dengan setumpuk teori dan rimus mati

kita tak akan bisa menguadratkan garis hidup dengan variabel perbandingan apa pun

karena setiap dari kita punya arah tersendiri

kita tak akan bisa mengkristalisasikan dan menyamakan persamaan reaksi atas laku kita

karena kita punya jalan yang berbeda

kita tak boleh terpaku pada sajak bahagia atau puisi kesedihan belaka

sebab kita telah punya plot cerita rahasia

tapi ketahuilah

kita ada dan berbeda karena kita untuk bersama

satu dalam cintaNya

kebahagiaanku


kebahagiaan yang ku tulis adalah tentang pengharapan dalam
yang dalam dasarnya aku tanamkan cita-cita akan keabadian
agar kebahagiaanku tak habis saat kubagi
tapi menjadi serbuk-serbuk pelangi yang akan mewarnai hariku

untuk hujan,angin, langit, dan laut


untuk hujan
jika masih ada salam kegembiraan
maka dekatkanlah dalam hidupnya
agar aku turut bahagia

untuk angin
jika masih ada pesan kerinduan
maka lagukan dengan hangat
agar ia sedikitmengingatku

untuk langit
jika masih ada ruang untuk kulukisi
maka izinkan kulukis laut
agar kami temukan tempat untuk bersama

untuk laut
jika ia masih setia pada angin
dan terus berkawan dengan hujan
maka satukan mereka salam kisah kami

untuk hujan, angin, langit, dan, laut
jikamasih kalian dengar aku
sampaikan semua pada hatinya
that's i love u...

Kamis, 27 Maret 2008

dariku untuk cinta dan kebahagiaanmu


malam serupa siang yang bercermin padabayang-bayangnya
tak kan pernah kau ketahui gelapnya, jika tak pernah kau dibakar siang
begitu juga apa yang kau bicarakan tentang kebahaiaan
kau tak kan mengecap manisnya
jika belum kau rasa getir bukit-bukitnya
hingga kau capai puncaknya
dan berseru 'tuhan hidup sebagai keindahan dalam hati dan mataku'
namun terkadang kita berpikir untuk mereguk lebih ari apa yang sebenarnya telah cukup
menjatuhkan diri ke dalam kawah yang kita dakwa sebagai sungai yang akan membawa kita ke laut, muara dari segala nafsu dan kesenangan
namun sesungguhnya pengharapan pelayaran itu hanya akan menenggelamkanmu
tak akan menghadiahimu harta karun apa pun

cinta adalah kebahagiaan yang tercurah dari hujan dan pelangiNya
yang menjanjikan kehidupan bagi yang hidup dan mati
lalu kau tampung tiap tetesnya dalam cangkir-cangkir mungilmu
seumpama hati yang kerdil dan setia
dan bila cangkirmu retak
itu artinya kau dikehendaki tuk berbagi
dan tumpahkan saja semampu isi cangkirmu
jangan takut kehausan
sesungguhnya kau menyantuni hati-hati fakir
yang kemudian bernyanyi dan menyalakan lilin dalam hatimu
makin bersahajalah kebahagiaanmu

cinta adalah sayap bagi malaikat-malaikat pembawa kebahagian
melewati bintang dan purnama
ia pun akan mengunjungimu dengan senyum terbaiknya