Minggu, 30 Desember 2012

Tak Sudi


Apa gajimu kurang, Pak?
Sepertinya tidak. Hidupmu enak.
Setiap hari tak harus menarik becak
Atau tidur di emperan
Tapi kenapa akte anakku kau persulit?

Bayarnya mahal, jadinya lama
Pak guru sudah bolak-balik menanyakan
Aku jadi tak konsen menggenjot becak
Duduk lelah di depan pertokoan
Menyaksikan hidup hedonis perkotaan
Dan kulihat kau menuntun anakmu
Yang seumuran anakku
Pak, apa anakmu sudah punya akte?

Rabu, 26 Desember 2012

Drama Tangan


Rena rindu Rian. Jarak membuat perasaan harus tertahan.

Setahun ini Rena sering berjalan-jalan di taman kotanya. Menekur kenangan. Bulan-bulan dimana mereka masih berpegangan tangan.

“Katanya suhu tangan itu sama dengan suhu jiwa. Tanganmu hangat, pasti hatimu juga akan selalu hangat untukku kan?” rayu Rena menirukan dialog drama Korea. Rian tersenyum manis sekali.

Rena pun masih suka senyum-senyum sendiri mengingat kejadian sebelum Rian pergi ke seberang lautan.

Seperti kali ini, saking khusyuknya senyum-senyum, Rena tak sadar ada seseorang yang memperhatikan. Ia juga tak sadar di depannya ada undakan menurun. Dan wuzzz…

Utuh


Aku menginginkanmu
Seperti kertas menginginkan kata
Silahkan bermain tanpa banyak spasi
Setiap lima baris kita berhenti
Lalu mulai lagi
Semakin dalam dan intens
Hingga klimaks dua kali
Jadilah permainan disebut cerita:
Cinta Yang Saling Memiliki
Utuh dan penuh.

Jumat, 30 November 2012

Rangkuman Workshop Penulisan Skenario @Owabong Cottage – Day 2

Foto bareng usai workshop (mirip rombongan tour :p )

Hari kedua Workshop Penulisan Skenario (30/11) dimulai. Kami sarapan terlebih dahulu, lalu pukul 08.00 mulai melanjutkan pembahas semalam tentang premis. Meski semalam aku nggak bisa tidur pulas karena kedinginan, kepanasan, kedinginan lagi, aku tetap mencoba konsentrasi mengikuti.

Usai merampungkan bahasan premis, Mas Pidi lanjut ke bahasan baru dengan melontarkan pertanyaan, “Apa itu karakter? Apa itu karakterisasi?”

Kamis, 29 November 2012

Rangkuman Workshop Penulisan Skenario @Owabong Cottage – Day 1


“Skenario yang baik belum tentu menjadi film yang baik. Tapi film yang baik pasti dibuat dari skenario yan baik.”

Kalimat yang disampaikan oleh Perdana Kartawiyudha itu menjadi pembuka sesi 1 workshop penulisan skenario “6 Tahun Festival Film Purbalingga” siang ini (29/11). Pembicara utama yang akrab disapa Mr.Pidi itu lalu menguraikan problem umum penulisan skenario yang kerap dijumpai. Problem itu antara lain tidak memahami cara kerja film, kurangnya referensi, salah mengartikan skenario, dan kurang mampu memilih ide serta cara mengembangkannya.

Pembahasan langsung diselingi tanya jawab tentang kesulitan yang pernah peserta alami. Saya sendiri menanyakan bagaimana caranya mengatasi roaming. Maksudnya jika ada pesanan skenario yang meminta tema gaya hidup perkotaan dan segala macamnya, tapi kita sendiri tinggal bukan di kota besar dan memiliki gaya hidup yang biasa-biasa saja. Maka menurut Mas Pidi (saya lebih suka manggilnya begitu), solusinya adalah riset, bisa dari buku-buku, internet, atau mendengarkan cerita orang agar kita punya gambaran. Sebaliknya, ia mengingatkan untuk tidak membuat cerita yang terlalu personal dan memaksakan keinginan pribadi.

Kamis, 22 November 2012

13 Wijayakusuma

Ibu kostku tiba-tiba begitu semangat mengajakku keluar melihat bunga wijayakusuma yang katanya baru mekar maghrib tadi. Aku pun manut mengikutinya.


Dan aih..cantiknya.

Bunganya berwarna putih dengan kelopak besar-besar dan harum sekali.. Hebatnya, ada 13 bunga yang mekar secara bersamaan. 11 di samping kiri rumah dan 2 di samping kanan. Semarak.

Ibu dan bapak kost pun bergantian menceritakan kisah di balik bunga wijakusuma itu.

Minggu, 18 November 2012

Kunci


“Tapi aku nggak punya bayangan kalau nggak sama dia, Cha. Sama siapa, gimana,” Runi memulai lagi sesi curhatnya setelah terdiam lama.

“Ah, Mba’e aja yang nggak percaya diri,” timpal Icha. Mereka berdua berselonjor di kamar kost Runi. Di luar langit mengukuhkan mendung.

“Sama temenku aja gimana, Mba?” pancing Icha lagi. Meski Runi lebih tua 3 tahun darinya, Icha kadang yang jadi tempat curhat, kadang pula gantian.

“Ogah. Temenmu emang ada yang beres?” Makin tak terbayangkan bagi Runi untuk selingkuh dengan salah satu teman Icha.

“Iiih, Mbae. Ada lah. Ada tuh yang perhatian, baik. Tapi masih 19 tahun. Hehe...,” cengir Icha.

“Ogah banget,” tolak Runi keki.

“Ada lagi, Mba. 25an kayaknya umurnya. Guru,” Icha tak menyerah berpromosi.

“Teyuuss?” kali ini Runi pura-pura tertarik.

Kamis, 15 November 2012

Remah Ramah

Apa kabar, Sayang?
Lama tak menyapa lewat bait
Karena kita gagal di suara dan rupa
Jadi kupikir menulis saja

Kau tahu, Sayang?
Tuhan baru saja mengingatkan
Aku yang pemarah
Agar jangan kelewatan

Kau tahu bagaimana?

Minggu, 11 November 2012

Si Penyelamat

Sudah sejam Ifa memilih buku. Membaca sampul per sampul: Keajaiban Sedekah, Hikmah Sholat Dhuha, Teladan Rasulullah, Menjadi Istri Sholihah.

Ingin Ifa beli semuanya. Tapi ia tidak ingin menghabiskan seluruh uang di dompetnya. Akhirnya ia beli satu majalah muslimah dan kumpulan cerpen islami.

Ifa bayar cepat. Dari tadi Astri sudah mengingatkannya untuk sholat. Sudah jam 4, waktu ashar sudah semakin singkat.

Merekapun segera keluar dari toko buku di tempat perbelanjaan itu. Sembari berjalan ke parkiran, Astri bercerita tentang buku yang dibacanya tadi, yang mewakili keinginannya untuk berjilbab. Ifa mendukung penuh, menepuk-nepuk pundak Astri dari jok belakang.

Motor Astri berhenti di lampu merah. Dari pinggir jalan, seorang anak kecil 7 tahunan mendekat, mengulurkan tangan. Ifa membuka dompet, memberikan sekeping koin.

“Mba, di depan ada polisi, lho,” kata anak kecil itu menunjuk seberang bundaran.

“Iya,” sahut Astri.

“Astaghfirullah, As. Helmku! Helmku belum dipakai,” Ifa baru sadar dengan maksud anak itu. Panik.

Jumat, 02 November 2012

Masakan Ibu

Semalem abis nonton film Le Grand Chef 2: Kimchi Battle. Mrebes mili. Dan jadi pengen nulis ini:
Asal mula makanan enak adalah dari ibumu. Ia yang pertama kali memberimu makan dan melatih indera perasamu. Maka ketika kau makan di luar, hanya makanan yang bisa mengingatkan akan masakan ibumulah yang bisa menggetarkan hati dan membuatmu mengatakan enak dengan tulus.

Ibuku seseorang yang tidak suka masak ribet. Ia irit dalam menggunakan bumbu dan api. Karena itu, aku suka masakan yang rasanya tidak terlalu tajam dan tidak terlalu matang. Tumis kangkung yang masih hijau segar, sayur bening bayam kencur, sayur tauge dan caesim. Belakangan aku tahu masakan seperti itulah yang baik bagi kesehatanku. Yang masih mempertahankan rasa asli dan nutrisi.
   
Terkadang, hanya masakanlah yang bisa meruntuhkan tembok pemisah antara aku dan ibu. Dan diam-diam, ibu menjagaku lewat masakannya.

Pasti begitu juga ibumu. :)

Rabu, 31 Oktober 2012

Ya Sudah



Hesti melihat tumpukan undangan pernikahan di meja kerjanya yang bertambah lagi.

“Huh, mentang-mentang lagi musim hujan jadi pada rombongan kawin!” gerutunya.

Hari ini jadwalnya Sekar dan Panji. Hesti sudah janjian akan datang ke resepsi teman KKN-nya itu bersama Asih.

Lepas jam kantor, Hesti segera mencari Asih. Mereka berangkat dengan taksi menerobos hujan.

Resepsi Sekar dan Panji digelar mewah dengan adat Jawa lengkap.

“Mereka kayak pasangan wayang ya,” celoteh Hesti kemudian dihadiahi cubitan Asih.

Hesti cekikan, tapi ketawanya terhenti saat melihat seseorang yang dikenalnya.

“Hes, Agung, Hes!” Asih yang juga melihat langsung menggoncang-goncangkan lengan Hesti.

Jumat, 19 Oktober 2012

Ingin Ingin Ingin

Musim telah kembali hujan
Janji kebaikan yang tak ingkar
Ingin juga kutagih janjimu, segera!
Bukankah kita sudah saling menunggu
Lama, nyaris terlalu

Meski sabar tak terbatas
Perasaan lain menggedor-gedor
Hampir jebol
Seperti tanggul pasir kali deras
Tergerus keasingan; bergantian

Aku tak menyalahkan siapa
Tapi apa; keadaan
Memberatkan, padahal ingin kita simpel

Kamis, 11 Oktober 2012

Pangkalan Udara

“Aryaaa.. Tunggu!”'

Anak lelaki bertubuh gendut itu mengejar temannya. Yang dikejar tertawa-tawa karena tak tersusul.

Pesawat tua di pinggir lapangan jadi tujuan mereka.

“Hhhh.. Kamu larinya cepat sekali,” keluh si gendut Farhan sambil mengatur nafasnya.

“Makanya kamu jangan makan terus,” ledek Arya yang sampai lebih dulu di kabin pesawat yang seperti lorong itu. Farhan manyun.

“Far, kalau sudah besar aku mau jadi TNI Angkatan Udara!” kata Arya kemudian dengan mantapnya di pintu pesawat. Rambutnya dimainkan angin.

“Kalau aku mau jadi polisi. Biar bisa nembak kamu. Do do do dorr!” Farhan mengacungkan jarinya seolah pistol.

Rabu, 10 Oktober 2012

Gado-Gado


Perasaan Eva gado-gado. Foto perselingkuhan suaminya mencerabut kesabarannya sampai ke dasar.

Ia tergesa menuju Bandara. Pengkhianatan Edo dengan wanita lain di Balikpapan harus dihentikan.

Tapi keadaan seperti mengganduli langkah Eva. Pesawatnya delay 2 jam, membuatnya ingin memaki petugas airline.

Di pesawat, bajunya ketumpahan minumannya sendiri. Ok, Eva memang tidak bisa memarahi siapapun kali ini, tapi itu hampir membuatnya ingin menjerit.

Sesampainya di Balikpapan, taksinya diserobot oleh perempuan lain. Eva sudah melotot ingin menjambak perempuan berkacamata hitam tersebut, tapi kemudian ia mundur.

Setelah di taksi, Eva baru sadar kemana ia harus mencari Edo?

Selasa, 02 Oktober 2012

Buku Harian

Malam Jumat. Zahra dan Eni berkunjung ke kamar Lita.

Lita yang baru 2 hari berada di kos itu senang saja mendapat teman ngobrol. Mereka bercerita ngalor-ngidul.

Sampai akhirnya Zahra mengeluarkan buku hariannya. “Mba Lita, Eni baca diary-ku, deh,” pinta gadis berwajah Arab itu percaya diri.

Eni dan Lita bingung. Buku diary kok suruh dibaca orang lain?

Kamis, 13 September 2012

Korup Ora Korup

Rudi butuh seragam baru. Kemeja putihnya sudah kuning. “Piwe arep olih pacar nek klambiku blusuk kayak kiye?1”

Minggu lalu ia sudah mengutarakan hal itu kepada ibunya.

Sabar, Rud. Minggu ngarep bapakmu gajian. Ibu ya kepengen tuku gamis anyar nggo kondangan,2” kata ibunya.

Malam ini bapaknya kedatangan tamu, Pak Lurah. Kamar Rudi yang bersebelahan dengan ruang tamu membuatnya leluasa menguping.

Selasa, 11 September 2012

Super Komunikasi

Kita selalu butuh bicara
Dari ‘apa kabar’ sampai ‘aku marah’
Tidak boleh 1x24 jam diam
Harus ada bicara, begitu aturannya

Tapi terkadang aku lelah
Bicaraku menggema di langit-langit saja
Hati kita kosong, putus asa
Kata jadi pahit; kau bilang aku sinis

Bagaimanalah bisa manis
Tak kulihat teduh matamu
Jadi aku menceracau saja
Perlawanan rasa ingin menangis

Senin, 06 Agustus 2012

Tarawih Selebritis

Ayu mematut diri di cermin. Ia sapukan bedak ke wajah dan lipgloss ke bibir.

Mukena baru berenda birunya ia pakai. “Duh, kok kendor sih,” keluh Ayu dengan mukenanya.

Ia pasang bros berkilap-kilap di bawah dagunya untuk mengencangkan mukena itu. ‘Sempurna,” gumam Ayu.

Tak disangka meski belum adzan Isya, masjid sudah ramai. Maklum, tarawih pertama, semangat jamaah masih full.

Ayu mengambil tempat di tengah, tepat di bawah kipas angin. Biar tetap cling, pikirnya.

Dan lagi ia ingin dilihat Bu Darmi, calon mertuanya. Ups, maksudnya ibu dari Yahya, lelaki yang ia taksir.

Selasa, 31 Juli 2012

CINTA GILA

Sehabis dari Kelas Menulis tadi sore, aku naik angkot di Mayong. Saat aku masuk, sudah ada 4 orang penumpang.

Satu bapak di samping supir, satu mbak di belakang, dan satu mbak serta seorang bapak lagi di dekat pintu. Aku duduk di pojok belakang, berhadapan dengan mbak cantik berbaju merah.

Tapi bukan dia yang menarik, melainkan si mbak berbaju pink dekat pintu. Dia tiba-tiba menyanyi.

“Tak akan ada selain kamu, cuma kamu ya hanya kamu.. Purnama..,” ia menyanyikan lagu Diantara Bintang dari Hello Band, meski ujungnya nggak nyambung. Suaranya beradu dengan musik dari kios CD di pinggir Mayong.

Dan hei, tau gak? Suaranya merdu lho!

Aku dan si mbak berbaju merah sampai menengok. Kuperhatikan perempuan berumur 20 tahunan itu.

Senin, 23 Juli 2012

Gosip

So cute!

Ini hari Minggu. Aku dan Mas Salim memutuskan bersantai di rumah.

Minggu lalu kami sudah berlibur ke Pantai Sundak di Gunung Kidul. Menyenangkan sekali mencipratinya dengan air dan mengubur kakinya dengan pasir.

Sekarang Mas Salim sedang membaca koran. Sesekali ia menyeruput teh manis yang lima menit lalu kubuatkan.

Aku sendiri sedang menyapu sembari mengamati infotainment di televisi. Heran, pagi begini sudah ada infotainment, dulu tiap hari minggu kan acaranya kartun anak sampai siang.

“Penyanyi dangdut yang terkenal dengan lagu Cinta Digoyang, Melisa Surya menggugat cerai Anton Adam, yang diakui sebagai suaminya. Anton yang anggota Dewan dari Partai Bela Rakyat itu sebelumnya tidak pernah diketahui menikah dengan Melisa,” kata host infotainment dengan mimik dan intonasi yang dibuat meyakinkan.

“Mas, sini, deh!” Aku jadi tertarik menanyakan pendapat suamiku yang masih asyik menekuri koran.

Kamis, 19 Juli 2012

Asap

 Langit baru saja gelap. Bapak baru selesai bersantap.

Ia kini duduk di kursi menghadap televisi. Sinetron ramadhan dengan cerita perebutan harta. Ironi.

Ironi juga di keluarga kami. Ibu sudah menunggu di sajadahnya. Dan… aku yang mengimami.

Maghrib ini berlalu lagi dengan keacuhan bapak. Asap mengepul dari rokoknya.

Aku kesal sebenarnya. Terlebih dengan asap rokok itu. Yang terus dikepulkan meski di siang hari.

Selasa, 17 Juli 2012

Rujak Rujuk

“Mas, tolong jemput Tiara di TK. Aku ada meeting dengan klien di luar.” Itu SMS Ratih jam 9 tadi.

Sekarang sudah setengah sepuluh, aku mengemudikan mobilku pelan ke TK Semut. Purbalingga cerah siang ini.

Di belakang setir aku memikirkan tingkah Ratih belakangan ini. Ia jadi sering memintaku menjemput Tiara, otomatis kami jadi sering bertemu dan bercakap.

Sikap wanita yang meminta cerai dariku 8 bulan lalu itu juga jadi lebih baik terhadapku. Apa ini gelagat ingin rujuk?

Rabu, 04 Juli 2012

Jika Aku Sakit

Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya sakit. Baik ringan atau berat. Dari yang cuma masuk angin sampai komplikasi pencernaan. Dari yang pilek sampai radang paru-paru. Dari yang pusing sampai kanker. Dari yang sembuh dengan hanya menelan obat warung atau yang harus menghabiskan banyak uang di rumah sakit. Dari yang cuma semalam sampai bertahun-tahun. Sakit adalah bagian dari hidup.

Artinya jika kita masih bisa merasakan sakit, kita masih hidup. Kalau sudah tidak bisa merasakan sakit, baru deh namanya mati…eh tutup usia. He he…

Kok malah becandain orang sakit dan mati, sih? Eh, sabar dulu. Sakit dan mati itu keniscayaan bagi semua manusia. Semua yang hidup pasti bakal mati. Semua yang hidup juga pasti… eh jangan pasti deh, kadang-kadang juga bisa sakit. He he…

Terus gimana kalau yang sering sakit?

Sabtu, 30 Juni 2012

Rasa Stroberi

Aku merajuk ingin dibujuk
Bentuk ingin yang tak terturuti
Tapi susahnya dikomunikasi
Seperti lidah digeget gigi

Kamis, 28 Juni 2012

Kotak Televisi

“Pernikahan mereka memang terkesan terlalu cepat. Bahkan sempat muncul gosip itu karena Rissa sudah berbadan dua. Menanggapi itu, Raihan meminta masyarakat melihat kebenarannya saja nanti.”

“Ya lihat saja nanti, perut Rissa akan cepat mblendung apa nggak. Saya menikahinya karena ibadah dan saya yakin ia yang terbaik buat saya. Itu saja.”

Narasi host infotainment yang cantik dan komentar Raihan yang berpeci putih bergantian muncul di televisi. Gambar-gambar pernikahan aktor laga itu disajikan indah.

Tapi Indah justru mendung. Hati perempuan itu masih hancur.

Senin, 25 Juni 2012

Opera 12 Untuk Kerja Kreatif

Kebanyakan browser berpenampilan standard dan hanya mengandalkan kecepatan. Membuat apa yang kita kerjakan selesai tanpa kesan. Tapi tidak dengan Opera 12. Browser ini hadir dengan dandanan terbaru yang lebih cantik dan inspiratif. Dan tentu saja Opera 12 tidak melupakan sisi kecepatannya.

Opera 12 menawarkan ratusan tema baru yang unik dan futuristik. Dijamin bikin kegiatan browsing, surfing, blogging, dan lainnya jadi lebih menyenangkan dan memunculkan banyak ide. Kita bisa sering-sering ganti tema sesuai mood yang ingin kita bangun. Untuk memudahkan pengguna, Opera menyediakan galeri tema yang diurutkan berdasarkan beberapa kategori. Tema favoritku sih yang Love, gambar semangkanya bikin seger mata.

Cara mengganti tema Opera 12

Minggu, 17 Juni 2012

BCA Solusi Untuk Pendidikan

Pendidikan adalah kebutuhan sepanjang hayat. Pendidikan tidak hanya didapat di bangku sekolah. Bahkan kadang makna pendidikan itu sendiri kita dapat di luar pendidikan formal. Meski tidak dipungkiri pendidikan formal adalah dasar dan bekal untuk merengkuh titian-titian pendidikan yang terserak di kehidupan kita. Dari setiap pengalaman hidup kita belajar merencanakan, merealisasikan, dan mengevaluasi. Seperti apa yang kualami dari perjalanan pendidikanku dulu, sekarang, dan yang kuharapkan nanti.

Aku pernah lalai merencanakan jenjang pendidikan yang lebih tinggi selepas SMK. Menjelang kelulusan, keinginan untuk kuliah baru terbit. Kami kelimpungan. Bapak dan ibu tidak punya tabungan. Dan seleksi beasiswa yang kuikuti tidak meloloskan namaku. Aku terpuruk. Semua jadi terasa sulit, bahkan untuk mencari pekerjaan yang memadai.

Aku sungguh merasa gagal. But, God has bigger plan for me than I had for myself. Seorang blogger lalu menawariku menjadi content writer untuk blog-nya. Dan disinilah awal perkenalanku dengan BCA karena ia memintaku membuka tabungan di bank terpercaya ini untuk kemudahan transfer honor.

Jumat, 15 Juni 2012

Buku Ramadhan

Siang ini Zahra pulang sekolah dengan riang. Ia menunjukkan buku tipis dengan sampul bergambar masjid.

Buku Kegiatan Ramadhan. Aih, ingatanku melayang.

19 tahun lalu, aku juga menggamit buku itu dengan berdebar-debar.

Senin, 28 Mei 2012

Kacamata

Ia cantik, bermata lebar dengan bulu mata melengkung sempurna. Alisnya elok alami, tidak dikerok seperti pedang.

Setiap ia lewat, wanginya menyusup paru-paru. Segar seperti menyembuhkan radang.

Tapi, ada yang beda pagi ini. Mata jelitanya dihadang bingkai kacamata.

Senin, 14 Mei 2012

Konflik

Kenapa berteriak kepada orang lain jika kau meminta tenang?
Bukankah hanya jadi tambah gaduh
Meskipun diam, hati kita saling tuduh
Lalu kenapa kita mengunci mulut jika ingin dimengerti?
Aku tak bisa meramal, apalagi bersikap malaikat

Kaulah tua, sudah dipercaya
Menyimpan lelah, berkeras menutup alpha
Kadang meledak juga
Seperti matahari runtuh di kepala

Kamis, 03 Mei 2012

Bulan-Bulanan

Kemarin baru saja April
Hujan mulai jarang, pagi menjadi lebih dingin
Perempuan-perempuan tetap bangun subuh hari
Mencuci lelah semalam, bergegas lagi ke pabrik
Berpapas anak sekolah kuru pendiam
Ujian, ujian, ujian!
Tak boleh satu butirpun melorot dari kepala
Dan April merangkak ngebut, klimaks di akhir cekikan

Mei datang, langsung gaduh

Senin, 30 April 2012

Bu Ruh

Kapan ko arep liren?1 ” seorang lelaki bertanya sambil memijat pundak istrinya. Yang dipijat tengah berjongkok menuntaskan mual yang menjalari perut dan mulutnya.

Nembe wolung wulan. Lirene ya mengko nek wis arep mbabar nembe olih2,” Ruhyati, perempuan yang sedang hamil 8 bulan itu hendak berdiri. Namun, kakinya lemas dan…mual itu menyerang lagi. “Hueekk…”

Ko kuwe keselen. Melasi bayine dhewek3,” Tarno, si lelaki penyabar itu memijat pundak istrinya lagi. Nelangsa.

Sabtu, 28 April 2012

Salah Seleh

Belakangan kita jadi kerap menghujat
Ya tokoh, ya sistem, ya peristiwa
Semua dicap salah
Duh, jangan-jangan kita yang salah kaprah

Kita terlalu percaya diri
Sampai lupa asal diri
 
Terlampau (merasa) pinter
Sampai keblinger

Senin, 23 April 2012

Nyala Mata Perempuan Purbalingga

Perempuan-perempuan di kotaku, Purbalingga, Jawa Tengah, adalah pahlawan keluarga dan industri. Mereka bekerja membuat bulu mata palsu dan wig (rambut palsu) di pabrik-pabrik milik investor Korea, plasma1, bahkan rumah-rumah. Tak kenal lelah, meski sebenarnya ironi dan eksploitasi. Mereka bertahan dengan upah rendah, jam kerja tak lumrah, dan mata lelah. “Tak apa, asal anak bisa sekolah, asal dapur tetap ngepul,” aku mereka. Mereka rela bekerja siang malam, mengaitkan ratusan helai bulu mata palsu satu-persatu, setiap hari. Mereka rela meninggalkan anak-anak kecil mereka dengan nenek atau ayahnya. Sampai marak istilah “Pamong Praja” alias papa momong mama kerja (bapak merawat anak, ibu bekerja).

Senin, 16 April 2012

Daripada Mati Sendiri

Malam ini aku sulit tidur
Seperti kemarin, dan sebelumnya

Rasa ini seperti masalah tidur sekarang
Sulit tapi tetap saja diulang
Jadi kenapa kau menyerah, Sayang?
Mari bercinta dan berperang, lagi

Minggu, 15 April 2012

Cicak-Cicak

Ika men-scroll kotak chat Facebooknya. Matanya terarah satu nama, yang sayangnya tidak bertanda hijau.

It would be nice if I found your name in the online chat again,” larinya ke kotak status, lalu logout.

Gadis bermata sipit itu memilih berselonjor di kasurnya. Matanya kini terarah pada dua ekor cicak di dinding kamar.

Keduanya cicak itu mendekat dari arah berlawanan, saling menggerak-gerakkan ekor. Salah satu cicak naik ke cicak lainnya, ekornya bergetar-getar.

Senin, 09 April 2012

BBM Naik

“Dek, nanti malam jalan-jalan ke Taman Kota, yuk.” Ali memainkan garpu mie ayamnya sembari menelepon Intan, pacarnya.

“Mmm… Ngapain ke Taman Kota malam-malam, Mas?” Intan yang juga sedang makan siang di kantornya menjawab malas.

“Nonton pemutaran film, Dek. Kayaknya bagus. Motorku baru dicuci lho,” promo Ali sumringah

“Malam minggu ini kita di rumah sendiri-sendiri saja ya, Mas. Intan menyuap sup jamur ke mulutnya.

“Lho, kenapa, Dek?” Ali berhenti memainkan garpunya.

Minggu, 18 Maret 2012

1, 2, 3

Sakit kepala adalah angka-angka rontok di baris saldo
Sakit kepala adalah angka-angka hitam tua di kalender meja
Sakit kepala adalah angka ketus di kasir minimarket
Sakit kepala adalah angka di jam kristal yang tak terbeli

Senin, 12 Maret 2012

Lapang

Aku hilir-mudik mencarinya
Mungkin di jalanan lama
Mungkin di kantong-kantong belanja
Mungkin di kecipak air kolam
Mungkin di pasar malam

Ternyata...

Kamis, 08 Maret 2012

Selamat Hari Perempuan

Bulan Januari lalu aku nginstall aplikasi SketchPad di 5233-ku. Aplikasinya sederhana banget, kayak Paint di Windows. Tapi lumayan asyik. Aku bisa nyoret-nyoret di hpku pake stylus.

Dan semalem aku nggambar ini... Taraaa...

Selamat Hari Perempuan Internasional.
Semoga semakin sedikit perempuan-perempuan yang menangis dan menahan duka.

Jumat, 02 Maret 2012

Kenangan Kembang Kenanga

kembang kenanga“Bu Kus, njaluk kembange,” teriak seorang wanta dari halaman. “Monggo,” sahut ibuku dari dalam rumah.

Beberapa saat kemudian ibu keluar. Tersenyum lalu bercakap-cakap sebentar dengan si Dar, tetangga kami tersebut.

Rabu, 15 Februari 2012

Buncah

Ada perasaan yang buncah
Tumpah, luber kemana-mana
Seperti kopi pagi yang mambrah
Pada cangkir mungil yang tak siap

Minggu, 12 Februari 2012

Ekspresi Anak-Anak Berlomba

Hari ini hari minggu yang berbeda. Aku tidak ke Kelas Menulis Purbalingga seperti biasanya. Pagi ini aku sudah berangkat ke Dusun Pagerjirak, Kejobong dan bersama Mba Titi aku menuju SD N 3 Kejobong.

Hari Minggu ini suasana SD N 3 Kejobong juga berbeda. Banyak anak-anak seperti hari sekolah biasa. Ada apa, ada apa?

Lomba menggambar dan mewarnai! Asyiiikk..

Mbak Titi dan Meretas Ruku

Dwititi Maesaroh, aku memanggilnya Mba Dwi, kadang juga Mbak Titi. Aku mengenalnya belum lama. Waktu itu lihat di FB teman, ternyata dia tinggal di Pagerjirak, Kejobong, dekat desaku, jadi aku add.

Lalu aku lihat foto-foto Rumah Baca yang dia upload. Tertarik!

Aku pun mengiriminya pesan lewat FB, disambut baik. Saat cerita kepada Mas Bangkit, mentor Kelas Menulis Purbalingga, aku juga disuruh menulis tentang Rumah Bacanya untuk rubrik Tilik Kampung di Suara Merdeka.

Rabu, 08 Februari 2012

Keping Gelas Teh

“Baik, aku tidak janji akan pulang lagi!” tegas si lelaki. Suaranya beradu bunyi pintu dibanting.

Suara tangis keras perempuan menyusul. Ia memaki, menjerit.

Kebanggaannya sebagai istri hancur. Suaminya ia dapati berbagi hati.

Getir

Kapan terakhir aku menyumpal telingaku dengan lagu
memandang keluar, jendela bus yang berembun
kelu meninggalkan ibu

Minggu, 05 Februari 2012

Seks? Ini Ceritaku…

Sore tadi, aku dan Via sedang menikmati es krim di tengah alun-alun Purbalingga ketika tiba-tiba seorang lelaki mendekat. Lelaki berpakaian kumal dan mata kirinya terlihat cacat itu tiba-tiba menyodorkan layar HP-nya. Muncul gambar selangkangan diiringi suara lenguhan. OH MY GOD!

Aku dan Via buru-buru lari menghindar. Iiihh…

Eh, Via yang memang suka agak telat nyaut malah bertanya polos,”Emang tadi apaan sih?” “Itu video BF tauk!” kataku gemas.

Nanar

Sudah jam 9 malam. Sudah lewat 1 jam dari kesepakatan akan menelepon.

Keterlaluan, karena bahkan ia tidak merespon SMS atau miss call dari perempuan yang menahan nyeri di dadanya itu. Si perempuan gusar, teramat.

Ia buka laptop, mencari jejak si lelaki keras hati di dunia maya. Dan benar saja…

Minggu, 29 Januari 2012

Dear,

Life is rough, but nothing to blame

God always knows; doesn’t sleep
Even though it’s dark or deep
In the ocean or your heart-beat

Dear, we have pure intention
Don’t give up, stay strong!
I’ve been waiting so long

Kamis, 19 Januari 2012

Pedih

Banyak orang bau mulutnya busuk
Entah karena makanan yang ditelan terburu
Atau akal dan perkataan yang tak pernah dicuci
Mencabik dan menyakiti
Seperti ratu yang memakan temannya sendiri

Itu tak lebih baik dari perempuan yang tergelak
Tapi hatinya batu dan luka
Yang malu berair mata
Tapi tak takut melawan ibunya
Tak sungkan menghina, apa saja

Sabtu, 14 Januari 2012

Dalam

Irfan memasuki ruang dingin itu. “Gila! Ruang tunggu buat orang sakit harusnya nggak sedingin ini,” rutuknya sambil memasukkan tangannya ke saku jaket.

Dari tempatnya duduk, Irfan mengitarkan pandang. Rumah sakit masih lengang, dokter saja belum datang. “Huh!”

Namun, Irfan menangkap mata seseorang yang dikenalnya, baru masuk. Ia tercekat.

Minggu, 08 Januari 2012

Jendela

Jendela berteralis, di pandangku langit jadi bergaris
Gerimis jatuh juga, untung saja bukan di mata
Semua yang hidup punya batas
Yang terbungkam kini ingin bicara

Kamis, 05 Januari 2012

20 Tahun

Aku mengikat harap di tiang gantung

Terjun ke jurang yang kugali dalam

Menenggak racun yang kukata obat