“Dek, nanti malam jalan-jalan ke Taman Kota, yuk.” Ali memainkan garpu mie ayamnya sembari menelepon Intan, pacarnya.
“Mmm… Ngapain ke Taman Kota malam-malam, Mas?” Intan yang juga sedang makan siang di kantornya menjawab malas.
“Nonton pemutaran film, Dek. Kayaknya bagus. Motorku baru dicuci lho,” promo Ali sumringah
“Malam minggu ini kita di rumah sendiri-sendiri saja ya, Mas. Intan menyuap sup jamur ke mulutnya.
“Lho, kenapa, Dek?” Ali berhenti memainkan garpunya.
“BBM mau naik, Mas. Ngirit.”
***
“Ini bagus kan, Mas?” Intan berlenggok keluar memamerkan baju berwarna ungu dari kamar pas.
“Iya, bagus, Sayang,” puji Rudi, pacar kedua Intan. “Tapi kok kamu beli baju banyak banget, sih?”
“Kan BBM mau naik. Biar irit sekalian,” dalih Intan manja.
Selepas dari toko pakaian, mereka keliling kota naik mobil. Sedang Ali mencoba mengirimi Intan SMS.
“Dek, besok kita ke kebun stroberinya, ya. Waktu itu kan kamu bilang pengin metik dan makan stroberi. Nggak apa-apa kok BBM mau naik, aku rela.”
Intan tersenyum tipis. “OK deh, Mas,” balasnya pada pacar pertamanya itu, tanpa melepaskan tangan kirinya dari genggaman Rudi.
#FF yang sudah agak basi sebenarnya. Dibuat waktu lagi hebok BBM mau naik. Sudah sempat dipasang di Cafe Pedangan. Sekarang "dibuang" kesini daripada jamuran di folder. He he..
#FF yang sudah agak basi sebenarnya. Dibuat waktu lagi hebok BBM mau naik. Sudah sempat dipasang di Cafe Pedangan. Sekarang "dibuang" kesini daripada jamuran di folder. He he..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar