Minggu, 30 Desember 2012

Tak Sudi


Apa gajimu kurang, Pak?
Sepertinya tidak. Hidupmu enak.
Setiap hari tak harus menarik becak
Atau tidur di emperan
Tapi kenapa akte anakku kau persulit?

Bayarnya mahal, jadinya lama
Pak guru sudah bolak-balik menanyakan
Aku jadi tak konsen menggenjot becak
Duduk lelah di depan pertokoan
Menyaksikan hidup hedonis perkotaan
Dan kulihat kau menuntun anakmu
Yang seumuran anakku
Pak, apa anakmu sudah punya akte?

Rabu, 26 Desember 2012

Drama Tangan


Rena rindu Rian. Jarak membuat perasaan harus tertahan.

Setahun ini Rena sering berjalan-jalan di taman kotanya. Menekur kenangan. Bulan-bulan dimana mereka masih berpegangan tangan.

“Katanya suhu tangan itu sama dengan suhu jiwa. Tanganmu hangat, pasti hatimu juga akan selalu hangat untukku kan?” rayu Rena menirukan dialog drama Korea. Rian tersenyum manis sekali.

Rena pun masih suka senyum-senyum sendiri mengingat kejadian sebelum Rian pergi ke seberang lautan.

Seperti kali ini, saking khusyuknya senyum-senyum, Rena tak sadar ada seseorang yang memperhatikan. Ia juga tak sadar di depannya ada undakan menurun. Dan wuzzz…

Utuh


Aku menginginkanmu
Seperti kertas menginginkan kata
Silahkan bermain tanpa banyak spasi
Setiap lima baris kita berhenti
Lalu mulai lagi
Semakin dalam dan intens
Hingga klimaks dua kali
Jadilah permainan disebut cerita:
Cinta Yang Saling Memiliki
Utuh dan penuh.