Apa gajimu
kurang, Pak?
Sepertinya
tidak. Hidupmu enak.
Setiap hari
tak harus menarik becak
Atau tidur
di emperan
Tapi kenapa
akte anakku kau persulit?
Bayarnya
mahal, jadinya lama
Pak guru
sudah bolak-balik menanyakan
Aku jadi
tak konsen menggenjot becak
Duduk lelah
di depan pertokoan
Menyaksikan
hidup hedonis perkotaan
Dan kulihat
kau menuntun anakmu
Yang
seumuran anakku
Pak, apa
anakmu sudah punya akte?
Pastilah
sudah, dan mudah
Dan senang,
karena bisa berjalan-jalan
Dari uang
kami, mungkin
Yang kau
telan
Katanya
uang jalan, agar akte cepat jadi
Tapi Anda
memang perangkat jadi-jadian
Sering
menghilang saat dimintai bantuan
Sekalinya
ada pastilah mematok uang
Pelicin
biar senyummu lebar
Kami yang
harus bersabar
Meski
seret, meski ngutang
Asal
keperluan lancar
Nyatanya
kadang ngurut dada juga
Ada saja
birokrasi bertele
Itu juga
alasanmu ketika dicecar
Ah, memang
perangkat, pejabat kita kurang ajar
Dari akar
desa sampai teras negara
Bahkan Kepala
dari Kepala, Kepala, Kepalanya juga
Apa saja
minta bagian
Angka kecil
dibesar-besarkan
Yang benar
dialihkan, lantas hilang
Bersama
lenyapnya takutmu
Padahal
Tuhan selalu melihat, menghitung
Mungkin
saja nafasmu tinggal satu dua
Saat itu
tak ada malaikat sudi memungut uang demi kesenanganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar