Senin, 27 Mei 2013

Ngisi Pulsa Itu Semudah Pengen Makan!

“Tolong belikan mama pulsa 20ribu. Nanti mama ganti. Mama lagi di kantor polisi.”

Hayoo siapa yang pernah dapat SMS seperti itu? Beberapa waktu yang lalu SMS penipuan “Mama minta pulsa” memang marak membanjiri HP siapa saja. Aku sendiri cuma ngedumel, “Mamanya siapaaa? Wong mama gue lagi asyik tiduran kok.” Uniknya tidak lama kemudian mamaku juga dapat SMS seperti itu. Giliran beliau yang ngedumel, “Mama gundulmu!” Hahaha..

Selain bikin dongkol dan geli, SMS “mama-mamaan” itu juga bikin aku mikir nyinyir: cape deh.. hari genee masih nggak bisa ya ngisi pulsa sendiri?
Ekspresi ketika dapat SMS "mama minta pulsa"

Senin, 13 Mei 2013

Matahari

Pertama kali datang ke kota ini aku mengagumi mataharinya. Matahari yang sama dengan yang terlihat di kotaku memang, tapi disini serasa lebih besar dan terik. Ya, Samarinda memang lebih dekat dengan khatulistiwa daripada Purbalingga. Dan baiknya, aku merasa lebih jauh dengan masa laluku di Kota Perwira. Masa lalu yang ingin kutinggalkan.

Adalah Harti, biar kali ini saja kusebut namanya lagi. Ia seorang buruh pabrik rambut palsu yang selingkuh di belakangku, dan ketika kucecar ia dengan lantang mengiyakan. Sakitnya ia mengagungkan selingkuhannya itu lebih baik dariku. Mau menjemputnya setiap sore dan bahkan menunggui ketika ia harus lembur. Sementara aku katanya, cuma bakul bakso yang otaknya seperti gerobak. Macet kalau tidak diopyak-opyak.

Dua minggu usai putus aku mengonggokkan gerobakku begitu saja. Bukan, bukan tidak terima dikatai otak gerobak, tapi justru aku yang kasihan dengan gerobak baksoku itu, dijadikan bahan makian karena kebodohanku. Sudah saatnya aku memecut diri. Maka ketika ada lowongan kerja pertambangan di Kalimantan, aku segera mengirimkan lamaran. Kuandalkan ijazah SMK-ku 3 tahun lalu.