Minggu, 05 Februari 2012

Seks? Ini Ceritaku…

Sore tadi, aku dan Via sedang menikmati es krim di tengah alun-alun Purbalingga ketika tiba-tiba seorang lelaki mendekat. Lelaki berpakaian kumal dan mata kirinya terlihat cacat itu tiba-tiba menyodorkan layar HP-nya. Muncul gambar selangkangan diiringi suara lenguhan. OH MY GOD!

Aku dan Via buru-buru lari menghindar. Iiihh…

Eh, Via yang memang suka agak telat nyaut malah bertanya polos,”Emang tadi apaan sih?” “Itu video BF tauk!” kataku gemas.

Sangat tidak terduga. Aku dakwa lelaki itu tidak waras. Apa pentingnya dia pamer video begituan dengan wajah datar kepada kami yang jelas tidak dia kenal? Jijik!

Aku ingat, dulu aku dan temanku, Utari juga pernah mengalami hal mirip seperti itu, bahkan lebih parah. Waktu itu aku dan Utari sedang jalan pulang dari sekolah ke kost. Di sebuah gang kecil, kami melewati seorang cowok sedang berdiri sendirian, ia dengan percaya dirinya memamerkan dan mengelus alat kelaminnya. GILA! Sontak kami pun berlari ketakutan. Bikin trauma setiap lewat gang itu.

Penyimpangan perilaku seksual. Itulah jawabannya. Apa yang dilakukan cowok yang memamerkan alat kelaminnya itu disebut Exhibisionist. Penderita penyimpangan seksual jenis ini akan merasa terangsang dan puas jika ia bisa memamerkan atau mempertontonkan alat kelaminnya atau bagia tubuh erotis lainnya di muka umum dengan tiba-tiba, bahkan ada juga yang diam-diam.Aneh?

Memang aneh. Tapi itu bukan tanpa penyebab. Paparan pornografi sejak dini adalah pemicunya. Orang yang sudah terpapar pornografi sejak usia dini memang beresiko mengalami berbagai penyimpangan perilaku seksual. Mereka jadi lebih agresif dan nyeleneh.

Pada hakikatnya semua orang dilahirkan dengan naluri seks. Ini adalah bentuk kasih sayang Tuhan agar manusia mau menjaga kelestarian keturunannya di bumi, karena itu dikaruniakanlah kenikmatan saat melakukannya. Sayangnya, justru kenikmatan itulah yang lebih digilai manusia ketimbang kesadaran melahirkan keturunan yang baik dalam bingkai sah rumah tangga.

Kenikmatan itu yang justru dieksplor berlebihan. Tidak pada waktu dan tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar