Dan aih..cantiknya.
Bunganya berwarna putih dengan kelopak
besar-besar dan harum sekali.. Hebatnya, ada 13 bunga yang mekar secara
bersamaan. 11 di samping kiri rumah dan 2 di samping kanan. Semarak.
Ibu dan bapak kost pun bergantian menceritakan
kisah di balik bunga wijakusuma itu.
“Biasanya paling cuma mekar 2, ini banyak
banget. Berarti mau dapet rezeki besar. Coba deh Mba berdoa minta keinginannya
Mba’e terkabul di depan bunga itu. Tapi ya mintanya sama Allah. Sekarang malem
Jum’at lho, insyaallah mustajab.”
“Dulu wijayakusuma itu tumbuh di batu karang
Pantai Kidul. Yang bisa lihat cuma orang-orang tertentu yang hidupnya mau
untung. Misalnya lurah yang mau berhasil nyalon.”
“Sebelumnya pernah bunga wijayakusumanya mekar,
terus ada yang mau ngambil foto, tapi nggak bisa kelihatan hasilnya. Terus
bapak bilang baca bismillah dulu, baru jadi.”
“Bunga ini cuma mekar malem hari, pagi-pagi
pasti sudah nglentruk (layu). Kalau Mba mau ngamati semalaman buat lihat pas
nglentruknya, pasti nggak bisa. Pasti ketiduran atau kelewatan apalah.”
Aku mesem-mesem, mengagumi kecantikan dan
keharuman segerombolan bunga itu. Bagiku ini adalah kebesaran Allah Yang Maha
Indah dan Menyukai Keindahan. Subhanallah.
Dibantu bapak kost nyenteri si wjiayakusuma,
aku mengambil beberapa foto.
“Bunganya kayak nyala ya, Mba,” komentar ibu
kost takjub.
“Coba Mba’e upload foto bunganya di internet.
Siapa tahu ada kolektor bunga yang nyari,” saran bapak kost kemudian.
“Ok, Pak.” ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar