Ini lakon hujan semalaman
Atap rumah tak henti berdetak
Kucing tidur nyenyak
Sedang tikus gaduh berkejaran
Aku mencoba mengatupkan mata
Tapi otakku seperti dipenuhi serangga yang menyala
Aku dan hujan terjaga semalaman
Kita seperti teman yang sama tak beruntung
Telah banyak mencurahkan peluh, tapi pelangi tak kunjung
datang
“Mungkin kita salah jalan, atau waktu,” sesalku
Mendengar itu hujan makin muram, membumbui petir malam yang
gusar
Seperti jerit dari hati terdalam
“Dimana kebahagiaan sebenarnya?”