Kebanyakan orang bekerja untuk mendapatkan uang. Sebagian kecil lain untuk kepuasaan pribadi dan kemanusiaan. Intinya orang bekerja karena ada yang ingin dia tukar dengan jerih payahnya.
Beberapa bulan ini, media banyak menyoroti pekerjaan yang “kelebihan uang”. Uang dikatakan begitu mudah “berputar” di teras atas, sedangkan di masyarakat bawah, uang hanya bergulir dalam nominal-nominal kecil yang lesu.
Bekerja adalah menukar jerih payah dengan imbalan dan penghargaan yang sebanding. Dan bersyukur adalah salah satu cara menyelamatkan diri serta tanggung jawab dari penyakit keserakahan. Seorang pekerja yang kehilangan jiwa brsyukur dan terjangkiti keserakahan, akan melupakan prinsip kesebandingan itu. Ia tidak peduli apakah pekerjaannya telah mencapai nilai manfaat, baginya asalkan motivasi paling purbanya, uang, terpenuhi melebihi orang lain, ia senang.
Halal merunut pada sesuatu yang bersih, tidak menyalahi aturan, dan diperbolehkan. Pekerjaan halal dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang dimotori mental bersih, sikap takut menyalahi aturan, dan dilengkapi jiwa pandai bersyukur. Setelah ini semoga akan ada banyak orang yang mengatakan, “pekerjaan halal hari ini adalah pekerjaan saya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar