Jumat, 18 Februari 2011

Buku, Blog, dan Film

Buku. Pertama kali aku mengenal buku mungkin saat aku berusia empat tahun. Itupun hanya buku tulis kosong yang aku penuhi dengan coret-coretan absurbku. Kemudian berkembang ketika aku mulai mengenal majalah Bobo saat masuk SD di Jakarta. Yap, majalah Bobo yang penuh gambar warna-warni dan cerita seru sangat menarik bagiku saat itu, sampai aku SMP, bahkan sampai kini, meski aku lupa kapan terakhir kali aku membaca majalah “teman bermain dan belajar” itu.

Nerd, kutu buku, itulah julukan bagi seseorang yang lebih suka “memacari” buku ketimbang bersusah-susah dengan kegiatan lain. Dan ya, saya juga masuk dalam kelas itu! Karena sejak SMP sudah berpredikat “Nerd”, maka perpustakaan adalah tempat yang tidak asing bagiku. Dan melihat perpustakaan di kotaku ini masih belum terlalu istimewa dalam hal penyajian buku dan pengembangan minat membaca masyarakat, saya berharap Pak Bupati mau lebih perhatian dan sayang dengan perpustakaan di depan rumah dinasnya tersebut.

Buku bukan gudang ilmu, tapi istana ilmu, dan pepustakaan adalah kerajaan ilmu.

*****
Blog. Blog pertama yang saya buat adalah sajaq.blogspot.com di tahun 2008. Blog itu awalnya adalah tugas sekolah yang saya penuhi dengan puisi-puisi, catatan kecil, dan apapun yang ingin saya tulis, entah dari ide yang saya lihat, dengar, atau membacanya di buku dan majalah. Sampai sekarang saya masih suka memposting beberapa tulisan setelah sempat vakum hampir satu tahun di 2010.

Dari blog juga saya mengisi rekening tabungan saya setiap bulan. Dari tawaran seorang tetangga yang meminta saya membantu mengurus beberapa blognya, jadilah setiap hari saya habiskan dengan memposting berbagai artikel seputar teknologi, otomotif, keuangan, dan lain sebagainya di blog milik seorang “tuan tanah dunia per-blog-an”. Boleh saya menyebut pekerjaan ini sebagai ghostwriter?

Blog bukan hanya “buku harian online” tapi juga bisa jadi tempat mencari “uang jajan”.

*****


Film. Belum cukup banyak cerita dan pengalaman saya di dunia yang satu ini. Saya mengenal Festival Film Purbalingga tahun 2009 dan saat itu juga muncul keinginan untuk membawa film dari SMK-ku maju ke festival yang banyak didatangi abu-abuers se-Banyumas Raya itu. Dan ya, dengan modal semangat “aku ingin punya karya”, jadilah film berjudul “Aku Bukan Maling Kundang” yang skenarionya aku tulis itu masuk Festival Film Purbalingga 2010. Meski belum berhasil membawa pulang penghargaan, aku dan teman-teman pemantik SMEGA Film SMK N 1 Purbalingga senang dan bangga. Terima kasih Mas Bowo dan CLC Purbalingga yang membantu “menetaskan” ide film kami.

2011 ini, aku kembali menulis skenario film. Aku harap ide film-ku kali ini akan bisa maksimal digarap adik-adik kelasku dan ikut meriuhkan auditorium Hotel Kencana Purbalingga tempat Festival Film Purbalingga digelar setiap tahunnya yang saat film-film diputar diakui ramainya memang tidak kalah dengan suasana Balai Sarbini Jakarta.

Film bukan cuma komoditas hiburan ibukota, tapi juga tempat kami para pelajar dan penggiat mengaudiovisualisasikan ide dan kritik kehidupan sehari-hari.

*****
Diawali dari buku aku belajar membaca, lalu mulai belajar menulis, belajar nge-blog, belajar men-skenariokan cerita, belajar film. Hidup adalah belajar yang bertaut-taut, tanpa henti.

Dan ya, buku, blog, dan film adalah tempat menyenangkan mencari dan memberi ide-ide baru. Mari buat idemu “dilihat” di tiga wadah asyik tersebut; buku, blog, dan film!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar