Untuk purnama yang kau cabik dengan acuh
Untuk hati yang kau bui sehingga rapuh
Malam parau telah diintimi lenguhan
Pun malam keruh telah digauli makian
Menyisakan malam-malam kerontang
yang tak lagi perawan
Lelaki berdiam di balik layar buram
Tidak mengambil peran
Tidak pula memutus siksaaan
Tersimpul mempecundangi cerita
dan perasaaan
Aku membencimu, wanita menjerit menghunus pedang
Air mata datang dari hatinya yang radang
Hati yang ditaburi bunga, namun kemudian ditancapi nisan
Aku membencimu, sekali lagi wanita mengerang
Tubuhnya kuru layu
Romatismenya padam
Ia memilih membunuh cintanya, sendiri
Wanita mengkerandakan ekspektasi
Menelan pahit realita
Rekonsiliasi yang ditampar keras
Egoisme belaka
lelaki fakir hati.
Purbalingga, 19 April 2011
Nice post! :-)
BalasHapusAlfy,tukeran link yuk?
URL:
Http://hendricloud.blogspot.com
Judul:
Hendricloud
Blogmu dh qu follow.
follow back ya,:-)