Bulan tergelincir di pucuk pohon
malam ini
Beku menyisir perdu, mengigil
Aku biru
haru menyesak mata, hati
Ramadhan ini, aku masih terbangun
Kutekuni surat satusatu
Ayat didaras, rindu menderas
Kujemput subuh biar pagi
Hati ini
jadi bungah, aku masih diijabah
Siang sore sabar, belajar
Dan aku pulang
Pintu putih, hitam jadi binar
Tercuci, hati yang kerontang
Ramadhan ini, nikmatnya, Sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar