Sabtu, 31 Mei 2008
setia
ku temu terang dan ku lukis siang
bintang pada sisi malam
ku jumpa rindu dan ku cipta cinta
harapan pada bingkai hati
ku dapati rambu usang dan ku tak menggugu
mimipi di langkah kelana
ku bujuk doa dan ku saut cintaNya dalam setia
Jumat, 30 Mei 2008
aliran doa
cinta mati
Jumat, 16 Mei 2008
cintaNya
ketika ranting menggugur daun
angin meniup helai
berputar, terseok, terhempas, melayang
bersama angan bunga perdu
ketka padi menguning bulir
burung mengkicau lagu
bergoyang, merunduk, ranum, tanggal
bersama khayal serunai tani
ketika langit melepas hujan
bumi merenda cita
berseru, memuja, kuyup, gempita
bersama mimipi tangga pelangi
cintaNya ada pada setiap dimensi
Senin, 12 Mei 2008
pinta bintang
untuk persahabatan
puisi hujan
masaku
dengan seruan nafas-nafas kecilku
aku menyeruak waktu
mengitari tanah lahirku
berteduh daalm laut biru
berlari-lari dalam hujan
menari-nari dalam terang
bahagia kala itu
saat beban belum tersandang
saat mimpi adalah mainan
ah, mengingatnya membuatku lemah
serasa ingin kembali ke masa itu
kini aku hidup dalam masaku
saat semua terasa begitu cepat
aku pun harus tetap hidup
dalam masaku sekarang ini
white poetry
maybe, in another time
you might hear me
above the din of crowd's approval
the tiny little song beneath the roar
perhaps in other place
you may see me
out there beyond the glaring footlights
shining bright and true
here I am..just me..my self
nothing to hide, no games to play
perhaps if I know the rules
the dance..the script
someday in a warmer space..
you will feel me
as other clamer to touch your robe
I'll be in the wings
Asma Nadia
sunflower
you and me like the sun and a sunflower
you can shining my days
lighting my world
glowing my love
and me..
I only can to admire you
enjoying your warm shine
smiling happy seeing you
hope can change to be a cloud beside you
always together in the afternoon
sing a glad song
dance with the wind, butterfly, birds, rainbow..
in your heart
in your eyes
in your face
in your smile
and when the night come
I always hope..
tomorrow..
I still be a sunflower here
always can seeing you from far away
hope you want to give your shine and smile everyday
don't turn to be eclipse with the moon
keep make me feel strong
in my weakness
in my longing
in my honest
look at me, my sun!
I'm reaaly admire you
I'm so love you
I'm a sunflower
based on true story;)
Sabtu, 10 Mei 2008
love is...
cinta itu seperti air
jika mendidih dalam nyala harapan
ia akan terbang dan menguap bersama awan
kembali sebagai kasih yang menhujani setiap hati-hati fakir manusia
menjadi bingkisan bahagia tak terkira
mencintai itu seperi menanam perasaan
suatu waktu memetik
tapi jika tak ada apa pun yang kau petik
tak usah berhenti jadi petani
anggap ini kali sekedar panen gagal
sebab musim kemarau
aku sendiri malam ini
diary
aku pilu, ucap cinta
tapi rindu terus saja berlagu mengiring burung
burung melukis senja
akulah rahwana
pekik sajak pada cuaca
ditulisnya dalih-dalih pedih bagi sejarah dan airmata untuk menyobek nama-nama
masih terdengar pekik indrajit dan dengkur kumbarakarna saat ajal tiba
aku pilu, ucap cinta
tapi rindu terus saja menderu kala berlaksa wanara tiba menerpa nadi peristiwa
cinta itupun menjelma sinta
bagai mimpi merka bersama kobaran api
tapi rindu terus saja berlagu mengiring burung
burung melukis senja
akulah rahwana
pekik sajak pada cuaca
ditulisnya dalih-dalih pedih bagi sejarah dan airmata untuk menyobek nama-nama
masih terdengar pekik indrajit dan dengkur kumbarakarna saat ajal tiba
aku pilu, ucap cinta
tapi rindu terus saja menderu kala berlaksa wanara tiba menerpa nadi peristiwa
cinta itupun menjelma sinta
bagai mimpi merka bersama kobaran api
agus r. sarjono
puisi
dengan puisi aku bernyanyi
hingga senja umurku nanti
dengan puisi aku bercinta
berbatas cakrawala
dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang
dengan puisi aku menangis
jarum waktu bila kejam mengiris
juga puisi aku mengutuk
nafas zaman yang busuk
dengan puisi aku berdoa
perkenankanlah kiranya...
hingga senja umurku nanti
dengan puisi aku bercinta
berbatas cakrawala
dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang
dengan puisi aku menangis
jarum waktu bila kejam mengiris
juga puisi aku mengutuk
nafas zaman yang busuk
dengan puisi aku berdoa
perkenankanlah kiranya...
taufik ismail
perempuan dimata kahlil gibran
perempuan kemarin adalah pelayan yang bahagia
tetapi perempuan hari ini adalah nyonya yang yang nestapa
di masa lampau, perempuan berjalan dengan mata buta di bawah terik matahari
tetapi kini ia berjalan dengan mata terbuka di dalam kegelapan
dia cantik dalam ketidaktahuaanya, luhur dalam kesederhanaannya, kuat dalam kelemahannya
perempuan masa kini menjadi kasar dalam kecerdikannya, dangkal dalam perangainya, tak berperasaan dalam pengetahuannya
akankah tiba saatnya dimana kecantikan dan pengetahuan, kecerdasan, dan keluhuran hati, kelembutan jasmani dan keperkasaan jiwa menyatu dalam diri wanita?
sayap-sayap patah
keindahan adalah bahasa abadi yang dinyanyikan manusia dan menjadikannya sebagai perasaan sunyi laksana sebuah telaga tenang yang mengajak anak sungai mengalir ke dalamnya
keindahan adalah misteri yang hanya dapat dipahami oleh jiwa kita yang menghiasi kebahagiaan di dalam kalbu
sedangkan akal sehat tertegun kebingungan di hadapan keindahan itu
akal kita berusaha untuk memberikan batasan, memberikan bentuk dengan kata-kata, tetapi tidak mampu
keindahan adalah aliran yang tak terlihat oleh mata, bergejolak di antara orang yang menatap maupun orang yang dilihatnya
keindahan yang sesungguhnya adalah sinar yang memancar dari jiwa-jiwa yang paling suci yang menyinari keadaan di luar jasad laksana kehidupan yang muncul dari kedalaman bumi, memberikan warna-warni pada bunga
keindahan adalah keserasian menyeluruh antara seorang laki-laki dan seorang wanita yang diselesaikan dalam satu lirikan
dan dengan satu lirikan itu akan lahir keinginan-keinginan yang merupakan inti dari sebuah keinginan, yaitu CINTA
jiwaku tak mampu menggapai puncak pengetahuan hingga cinta menyapa
membuka pintu-pintunya serta menerangi sudut-sudutnya
cinta telah membebaskan lidahku hingga ku fasih berbicara
cinta telah merobek kelopak mataku hingga ku bisa menangis
pun cinta telah membuang sakit di leherku hingga ku bisa mengeluh dan mendesah
masa muda memiliki sayap-sayap yang helai-helainya adalh syair dan uratnya adalah prasangka
sayap itu akan membawa pemuda terbang ke balik awan menyaksikan alam yang diselimuti sinar penuh warna
mereka akan mendengar alunan simphony keagungan dan kemuliaan
akan tetapi sayap-sayap syair itu akan segera dipatahkan oleh badai kenyataan hingga ia akan jatuh ke dunia nyata
dunia nyata adalah cermin aneh yang membuat seseorang akan menyaksikan dirinya semakin kecil dan buruk
kahlil gibran
Jumat, 09 Mei 2008
puisiku
waktuku adalah ceceran puisi cinta yang kutulis dengan bahasa perasaan
aku tunjukkan untuk Sang Penggenggam Hati
juga orang-orang yang telah mewariskan cerita padaku
bait-bait cinta, harapan, dan luka kian memberi arti sajak-sajakku yang riuh menyiarkan kisahku, anak manusia yang baru belajar menata nafas hidup
di titian waktuku, aku panjatkan selarik pinta abadi tentang kemanfaatan hidup
guna memakanai setiap jumput udara yang kuhirup leluasa dariNya, untukNya
aku tunjukkan untuk Sang Penggenggam Hati
juga orang-orang yang telah mewariskan cerita padaku
bait-bait cinta, harapan, dan luka kian memberi arti sajak-sajakku yang riuh menyiarkan kisahku, anak manusia yang baru belajar menata nafas hidup
di titian waktuku, aku panjatkan selarik pinta abadi tentang kemanfaatan hidup
guna memakanai setiap jumput udara yang kuhirup leluasa dariNya, untukNya
tuhan, hamba adalah pemabuk yang memecahkan cawan anggur hamba
tuhan, hamba adalah penjahat yang meratapi jarahan hamba
dan tuhan, hamba adalah terhina yang mengamini cercaan untuk hamba
hamba begitu nista, tuhan
namun, hamba tak pernah lupa pada cinta yang menghidupkan hamba
hamba merasa malu ketika setiap kali hamba terjebak cela dan dosa
dan hamba rentan akannya
bimbing hamba tuhan
hamba adalah kelana papa dihamparan cintaMu
tuhan, hamba adalah penjahat yang meratapi jarahan hamba
dan tuhan, hamba adalah terhina yang mengamini cercaan untuk hamba
hamba begitu nista, tuhan
namun, hamba tak pernah lupa pada cinta yang menghidupkan hamba
hamba merasa malu ketika setiap kali hamba terjebak cela dan dosa
dan hamba rentan akannya
bimbing hamba tuhan
hamba adalah kelana papa dihamparan cintaMu
untukNya
angin yang mengusik birunya langitku, tempatku berkisah tentang matahari pujaanku
menyadarkanku dari kesilauan cahaya yang tak sangka membutakan mata
betapa aku telah melambung jauh tinggi ke luasan Bimasakti, kala bintang membuangku kembali ke tanah untuk asal dan akhirku
di sini aku si 'pecandu bual' yang gemar berkhayal
apa hargaku ketika puisi-puisi, sajak-sajak, lagu-lagu duniawi pun tak lagi sudi menampung tetes air mataku?
aku terlalu hina tuk serta dalam istana cinta dan kebahagiaan yang pernah kuimpikan sekedar terasnya
aku si jelata penuh dosa kaya cela
hanya lapang ampunnaNya yang mampu selamatkan dahagaku
menyadarkanku dari kesilauan cahaya yang tak sangka membutakan mata
betapa aku telah melambung jauh tinggi ke luasan Bimasakti, kala bintang membuangku kembali ke tanah untuk asal dan akhirku
di sini aku si 'pecandu bual' yang gemar berkhayal
apa hargaku ketika puisi-puisi, sajak-sajak, lagu-lagu duniawi pun tak lagi sudi menampung tetes air mataku?
aku terlalu hina tuk serta dalam istana cinta dan kebahagiaan yang pernah kuimpikan sekedar terasnya
aku si jelata penuh dosa kaya cela
hanya lapang ampunnaNya yang mampu selamatkan dahagaku
kesedihanku
kesedihanku tak berarti apapun untukmu
kau tak tahu dan tak akan pernah tahu air mataku
malamku yang rapuh mengapaimu
sujudku yang dalam akan doa untukmu
kau tak perlu tahu
aku bersungguh pada rinduku
tapi tak jua kutemu telaga dimatamu untukku
tak guna rasanya ku menawar harap
aku hanyutkan saja gelisahku pada 'percintaan sepertiga malam'
tak perlu kau rutuki kekalahanku, bintang
terangi saja jiwa dan jasad sucinya
agar terhangatkan cintanya yang memang bukan untukku
kau tak tahu dan tak akan pernah tahu air mataku
malamku yang rapuh mengapaimu
sujudku yang dalam akan doa untukmu
kau tak perlu tahu
aku bersungguh pada rinduku
tapi tak jua kutemu telaga dimatamu untukku
tak guna rasanya ku menawar harap
aku hanyutkan saja gelisahku pada 'percintaan sepertiga malam'
tak perlu kau rutuki kekalahanku, bintang
terangi saja jiwa dan jasad sucinya
agar terhangatkan cintanya yang memang bukan untukku
Langganan:
Postingan (Atom)