untuk jarak yang (makin) kau rentangkan
dan lebih banyak kesempatan untuk merindukanmu
Sepertinya kau tahu benar menahan hatiku
Kau mudah menjelma serupa senja
Tenang dan membuatku ingin pulang
Kau pun pandai membuatku (begitu) menginginkanmu
Kau hitung lampu jalan saat perjalanan pulang, membuatku ingin menanam lebih banyak lampu
Kau sedih dan tertawa seperti anak kecil, membuatku ingin membawamu pulang dan bermain tebakan
Tapi kau juga seperti es krim di hari berangin, membuatku sering ingin meminta perpanjangan waktu
Kau dengan segala cara ajaibmu, membuatku bersikeras mencintaimu
Dan kau juga mengajakku menulis sebuah cerita, kau mulai dengan sebuah kata: satu
Lalu kita meneruskannya menjadi: satu penerimaan, satu pengertian, satu keterbukaan, satu pendewasaan, satu kesediaan, satu hidup untuk bersama
Bagaimana kalau cerita ini aku beri judul: satu-satu aku sayang kamu?
Kau tahu, hujan tahun ini terasa lebih cengeng
dan hari Sabtu seringnya seperti jam pelajaran kosong: membosankan
Itu gara-gara kamu!
Dan kamu tahu, sepertinya aku masih punya beberapa lembar ribuan
Aku akan traktir kamu es krim lagi kalau kamu cepat pulang
Ah, tapi sepertinya kamu memang lebih suka memberiku (banyak) waktu untuk merindukanmu.
Purbalingga, 8 Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar