“Kapan ko arep liren?1
” seorang lelaki bertanya sambil memijat pundak istrinya. Yang dipijat
tengah berjongkok menuntaskan mual yang menjalari perut dan mulutnya.
“Nembe wolung wulan.
Lirene ya mengko nek wis arep mbabar nembe olih2,” Ruhyati, perempuan
yang sedang hamil 8 bulan itu hendak berdiri. Namun, kakinya lemas dan…mual itu
menyerang lagi. “Hueekk…”
“Ko kuwe keselen.
Melasi bayine dhewek3,” Tarno, si lelaki penyabar itu memijat
pundak istrinya lagi. Nelangsa.