“Skenario yang baik belum tentu menjadi film yang baik. Tapi film yang baik pasti dibuat dari skenario yan baik.”
Kalimat yang disampaikan oleh Perdana Kartawiyudha itu menjadi pembuka sesi 1 workshop penulisan skenario “6 Tahun Festival Film Purbalingga” siang ini (29/11). Pembicara utama yang akrab disapa Mr.Pidi itu lalu menguraikan problem umum penulisan skenario yang kerap dijumpai. Problem itu antara lain tidak memahami cara kerja film, kurangnya referensi, salah mengartikan skenario, dan kurang mampu memilih ide serta cara mengembangkannya.
Pembahasan langsung diselingi tanya jawab tentang kesulitan yang pernah peserta alami. Saya sendiri menanyakan bagaimana caranya mengatasi roaming. Maksudnya jika ada pesanan skenario yang meminta tema gaya hidup perkotaan dan segala macamnya, tapi kita sendiri tinggal bukan di kota besar dan memiliki gaya hidup yang biasa-biasa saja. Maka menurut Mas Pidi (saya lebih suka manggilnya begitu), solusinya adalah riset, bisa dari buku-buku, internet, atau mendengarkan cerita orang agar kita punya gambaran. Sebaliknya, ia mengingatkan untuk tidak membuat cerita yang terlalu personal dan memaksakan keinginan pribadi.