Rabu, 24 Desember 2008
japanesse poem
Ia memanggil dari lubuk hati
yang terdalam
Kuingin selalu memimpikan mimpi
yang indah
Kesediahn tak akan pernah
terhitung banyaknya, tapi
Kuyakin akan bertemu engkau di seberang
Setiap waktu manusia selalu
mengulang kesalahan
Mereka kenali birunya langit
Sepertinya jalan tak akan berujung, tapi
Tangan-tangan ini dapat
menemukan cahaya
hati yang sepi di kala berpisah
Telinga mendengarkan ketika
tubuh berubah menjadi nol
Kehidupan itu misteri,
Kematian pun misteri
Bunga, angin, kota mereka semua sama
Ia memanggil dari lubuk hati yang terdalam
Mari selalu melukis mimpi-mimpi, berulang kali
Daripada menghitung banyaknya duka
Dengan bibir yang sama, mari kita nyanyikan
lagu
Bahkan dalam kenangan yang tersembunyi,
mereka selalu ada
Bisikan yang tak terlupakan
Bahkan pada kepingan-kepingan cermin
Pemandangan yang baru akan terpancarkan
Jendela yang diam pada mulainya pagi
Tubuh yang menjadi nol pun menjadi bahagia
Aku tak akan mencari hingga melampaui lautan
dari sekarang
Yang (kucari, sesuatu yang) bercahaya
(ternyata) selalu di sini
Ia dapat kutemui dalam diriku sendiri...
(Itsumo Nando Demo-Kimura Yumi)
if two were one
Then surely becomes “we”
That’s love
The love is such that rivers can’t quench
Nor ought, but love gives recompetence
The love is such I can no repay
The heaven rewards we manifuold, I pray
Then while we live in love,
Let’s so persever
That when we live no more
We may live ever
u're the one
Syarafku terus memproses namamu
Wajahmu tepat mengena di fokus lensa mataku
Impuls otakku terbelit radiasi solarismu
Hingga hanya “Kamu, Kamu, dan Kamu”
Yang tercerna enzim hatiku
Cintaku menembus satuan cahaya
Ia bahkan lebih besar dari Avogadro
Kau nyata sempurna terpetakan dalam atomisasi cintaku
Coz u’re “the one”
apa yang kau takutkan?
Apa yang kau takutakan
Bukankah aku ada di hatimu?
Biarkan hujan meluruhkan bumi
Seperti air mata pedih kerinduan
Tapi sungguh tak ada yang perlu kau sangsikan
Bukankah aku tetap menghuni nafasmu?
love lesson
Sebab ku selalu tertelan kata-kataku sendiri
Saat mencoba mendefinisikan rasa dan suasana
Harmonisasikanlah suara-suara hati ini
Sebab nada rindu ini terkadang meloncat
Beberapa oktaf lebih tinggi menentang irama
Kristalisasikanlah hawa kasih ideal ini
Sebelum ia terkondensasi kealphaan harapan
Dinamiskanlah gerak langkah kita
Ke arah percepatan gaya dan momentum positif
Berdasarkan relativitas massa cinta yang tak terhingga
Lukislaah translasi cintaku pada koordinat titik 0 (0,0) di hatimu
Agar teproyeksikan simetris cinta kita
Then take our love to the perfect continous love tense
Pattern: S1+S2+L+C
Back to the main menu
Click save as:
“our love lesson”
dongeng
Meski sang putri tak lagi lekat dengan pangeran
Meski bunga-bunga tak lagi segar dikeramasi angin bukit pedesaan
Dan meski pangeran tak lagi harus melawan naga api
Demi menyelamatkan kerajaan
Tapi di sini aku masih tertinggal dalam dongeng
Yang ku bangun dari serpihan-serpihan mimpi..
Adakah kau tahu
Sepenuh hati ku masih mengharapkan
Seseorang menyempurnakan dongengku?
Meski ku tidaklah tersekap di tembok tinggi istana
Tapi ku yakin cinta mampu menjadi pembebas bagiku
Untuk tertawa dan menangis bersama..
tentang kita
Kita yang berlari kecil mengarus angin
Bumi berbatas angkasa
Kita yang disapa kupu-kupu
Dan menyunggi senyum
Kita yang yang mendaki bukit melarikan tangis
Kita yang menatap langit mengara bintang-bintang
Lalu mengulas harap..
Ini tentang kita
Kita yang menyepakati cinta
Dan tak henti meniti mimpi..
Selasa, 02 Desember 2008
mencinta demi cintaNya
tapi kita bernafas dalam hawa yang sama
kita mengarah langit yang berbeda
tapi kita bersujud ke Wajah yang satu
kita tertawa karena bahagia yang bebeda
tapi kita menangis karena sama mencintaNya
kini saat kita telah dipertemukan
dan disatukan oleh tanganNya
maka berhentilah menghitung perbedaan
karena akan tertemu juga persamaan
cukuplah menimbang persamaan
sebab kan terbendung pula oleh perbedaan
mengapa merutuk hujan yang membarengi mentari
bukankah keduanya mampu bersinergi mencipta pelangi?
kikislah keraguanmu
sebab rindu selalu mencari bentuk bagi kesetiaan
demi cinta yang tertumbuh karena cintaNya
I'll love u from my heart..
Jumat, 28 November 2008
my(new) short story
ABOUT US
Special for my beloved: K. Dwi N.
You can call me Dwi.
I school at SMA BBC, YK.
Sender : +6281227408xxx
Sent : 10:15:30
2/10/2008
“Aku ingin lebih dari ini. Aku suka kamu..”
Itu pengakuan awalmu di your introducing SMS satu setengah bulan yang lalu, kemudian kau mengaku itu semua benar
Plot takdir Tuhan memang benar-benar ajaib, bahkan untuk hal yang tak disangka sekalipun. Dan itu terjadi padaku! Amazing!
“Kalau kamu yakin itu baik untukmu dan dia, ya jalani saja. Mama tahu dia dari kecil dan Mama yakin dia akan baik untukmu. Sekarang terserah kamunya aja. Mama cuma pesan jangan sampai mempermainkan apalagi menyakiti hatinya juga hatimu sendiri. Dan yang paling penting itu ya.. sekolahmu. Jangan sampe macem-macem!” Ah, Mama…kata-katamu khas keibuan. Yes, Mom, I like him!
Love is composed of a single soul inhabiting two bodies. (Aristoteles)
“Kau butuh sebuah jawaban untuk pertanyaanmu?”
“Bagiku itu sebuah pernyataan.”
“Mmm…’
“Jika bagimu itu sebuah pertanyaan, lalu apa jawabanmu?”
“…yes, me too..”
“Just that?”
“Bisa kamu ulangi pernyataanmu? Aku ingin mendengarnya sekali lagi…”
“…….Setelah selama ini aku menanam perhatian, perasaaan, dan cinta, maka tak dapat aku pungkiri bahwa…aku suka kamu.. Maukah kamu menjadi pacarku?”
“……….”
“Lalu jawabanmu?”
“Ya.”
“Ya?”
“Ya!”
“Makasih. Aku bahagia banget.”
Oh my God, I accept him by phone tonight!
Remember that tonight is ours. 18-11-2008, is nice date, isn’t?
Q akn m’lingkari tgl ni as “ our date” in my calendar n m’nguncinya d’dlm htQ. Will u do same?
Sent to: Mas Dwi
+6281227048xxx
21:32:00
18/11/2008
Q iri tmn2Q pd d’dmpngi some1 special mrka d’wisuda’y hr ni. Andai u bs d’sni…
Sender: Mas Dwi
+6281227048xxx
07:01:07
19/11/2008
SEMANGAT! Ckup ht Qt yg 1. Q akn m’doakn u dr sni. SUKSES!
Sent to: Mas Dwi
+6281227048xxx
07:05:07
19/11/2008
“Aku Sabtu pulang. Kita ketemu ya..?”
“Langsung?”
“Ya.”
Di gerbang sekolah kau menjemputku. Penat karena menunggumu yang sedikit telat langsung menguap.
My price comes!
Selama aku masih bisa bernafas, masih sanggup berjalan, ku
Its our memorable song, isn’t?
“Besok sebelum aku balik lagi ke Yogya, aku ada sesuatu untukmu..”
Esoknya..
“Ini jaga baik-baik ya…”
Diary...
“Makasih.”
“Aku ingin kau membagi semua perasaanmu di sini. Aku pergi dulu.”
“Ati-ati”
Don’t you know that I was fight my heart to save my tears?
I love u full.
Sender: Mas Dwi
+6281227048xxx
12:31:07
23/11/2008
Me too.
Sent to: Mas Dwi
+6281227048xxx
12:33:07
23/11/2008
Senin, 10 November 2008
ku tulis menjelang maghrib..
laut menyapa pantai dengan takbir kerinduan
doaku diterbangkan angin ke wajah ketaqwaan
sampai di sini, aku hanyalah hamba yang memasrahkan segala
Allah ya Malik, ya Ghofar..
Jumat, 10 Oktober 2008
terikat
berapa uisa merambat
meniti langit
berapa nafas berputar
mengarung jasad
berapa cinta menangis
meratap miris
hidupku
hidup yang sepi
(namun) hidupku..
hidup yang kusyukuri
sebab langkah telah terikat
janjiNya..
Selasa, 30 September 2008
puisi untuk adikku
marhaban ya ramadhan
dengan pilar-pilar magfirah
berjejal amal dan tasbih
dosa-dosa yang terpinggirkan
aku membaur umat
dengan selafadz sukacita
marhaban ya ramadhan..
Rabu, 03 September 2008
cinta kata Rumi
namun jika cinta kudatangi
aku jadi malu pada keteranganku sendiri
meskipun lidahku telah mampu
menguraikan dengan terang
namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang
sementara pena terlalu tergesa-gesa menuliskannya
kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta
dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
cinta sendirilah yang menerangkan cinta
dan percintaan..
saur
ketika mimpi masih terjalin rapi
manusia apa yang menyeru-nyeru
membangunkan seperti hantu
memaksa berbekal di subuh dini
ah, ramadhan yang sahaja..
Minggu, 17 Agustus 2008
Sabtu, 16 Agustus 2008
kiamat sudah dekat
membatu
bunda, aku ingin pulang
aku ingin pulang, Bunda
pulang padamu
di setiap akhir minggu yang dahaga
kuteguk kasihmu seperti bayi lapar menyusu
dan di senin pagi yang dingin
ku jaga hangat bekal cintamu, doamu
untuk hidup seminggu jauh darimu
merangkak mempuisikan balas cinta untukmu
..
aku selalu ingin pulang padamu, bunda
di setiap sabtu yang tipis
dan aku selalu merengek untuk suplai pundi-pundi nafasku
seperi balita kau benamkan aku dalam air mata, membujk berdoa
bunda maafkan aku
bunda aku ingin pulang padamu
berpuisi tentang cinta
gairah hidup
sekuntum bunga rumput bersusah hidup
tak seorang pun (ingin) peduli
"lelah"
helanya muram
menatap langit berkibar kejam
menahan terik membakar sabar
jika tidak untuk tetes ampunan di musim penghujan
mungkin cintaNya telah digadai dengan kubangan becek di seberang
ah, sungguh hidup adalah satu gairah merangkak pada kebaikan..
telaga
pejuang
ini puisi untuk para pejuang
bacalah lantang dan segeralah buang!
ini puisi untuk mereka yang berjuang
simak dan selanjutnya pikirkan!
Manusia itu bodoh
dan bodoh itu mudah untuk (berpura-pura) pintar
berpolitik dan berkelakar
mengumbar senang mencari kenyang
apa peduli mereka pada mereka dan Dia
ini puisi untuk para pejuang
pejuang yang berjuang dengan (tanpa) hati
untuk kami (rakyat)
baca puisiku dan benahi moralmu, pejuang sidang!
Jumat, 15 Agustus 2008
My Opinion...
MENUTUP ALINEA MINOR KEMISKINAN
Kemiskinan. Kemiskinan seperti apa yang akan kita terjemahkan?
Kemiskinan dari kacamata kaum gedongan, pemerintah atau ungkap “si miskin” itu sendiri? Mari mengungkap fakta dari “semua pelaku”.
Kemiskinan di Indonesia saat ini akrab dengan deskripsi makin melemahnya daya beli masyarakat akibat lonjakan harga kebutuhan yang meroket, serta dilema lawas pengngangguran, kependudukan dan pemukiman, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang selalu jauh dari kata “layak”.
Kemiskinan ditafsirkan dalam bahasa apa pun bukanlah diksi yang tepat untuk ditautkan pada kandungan kekayaan alam
Distorsi paham yang menyatakan
Fakta terungkap: seratus tahun melawan kemiskinan,
BLT, Raskin, BOS adalah jiplakan dari sistem balas budi Belanda terhadap bangsa
Serendah itukah pengembalian pemerintah lewat kebijakan “tetesannya” terhadap rakyat?
Tampaknya saja yang niat baik untuk membantu rakyat, tetapi justru menciptakan tumpukan masalah baru masih dengan tema kemiskinan: kemiskinan moral. Selain itu pemerintah dalam mengusahakan kesejahtaraan rakyat masih mengacu pada makna pertumbuhan bukan pemerataan. Akibatnya ditemui subjek dan objek yang melambung di atas tapi lebih banyak yang semakin merosot ke bawah taraf hidup dan kesejahteraanya.
Mengakrabi rakyat dengan kebijakan-kebijakan berjudul bantuan justru akan mempengaruhi pola pikir sekaligus pola sikap masyarakat menjadi cenderung manja, malas, dan ketergantungan pada pemerintah. Dulu orang saling berlomba unjuk kekayaan, sekarang justru kebalikannya mereka berdebat “akulah si miskin” sekedar merasa pantas mendapatkan hujan bantuan dari pemerintah. Namun, setelah itu ketika ada kasus kebijakan pemerintah yang dirasakan memberatkan, mereka lekas menjadi begitu agresif dan depresif dalam menyikapinya. Jika dibiarkan berlaru-larut hal ini tentu akan menjadi dilematik besar bagi kondisi psikologis dan karakter rakyat sekaligus pemerintah. Terpkirkan suatu solusi baru yang lebih ampuh dari sekedar membudayakan “kebijakan kaget” yang hanya akan semakin menyengsarakan rakyat? Sudah saatnya kita memikirkan kebijakan dengan nilai efektifitas yang lebih tinggi, tepat, adil dan yang terpenting adalah menonjolkan kesejahteraan dan kemerataan sosial bukan “terapi kembang api”.
Jika masalah kemiskinan yang belum kunjung terselesaikan digelontori masalah baru: krisis pangan dan energi, berapa banyak kata “miskin” yang akan dipredikatkan kepada kita?
Menegaskan bahwa kemiskinan dilakoni dua “pelaku”: pemerintah dan rakyat, solusi yang dapat diajukan adalah: optimalisasi pemungutan pajak, penghematan belanja pemerintah dan lembaga-lembaga negara, penghematan PLN, penghematan bagian dari laba BUMN 2007, penghematan energi jangka panjang, dan yang terfokus adalah pemberantasan korupsi. Korupsi tak ubahnya benih kemiskinan dan koruptor tak lebih dari “si termiskin” yang kenyang karena melaparkan saudara-saudara miskinnya sendiri.
Tersebut adalah langkah yang dapat dijadikan cermin pemerintah sendiri dalam menyikapi kemiskinan rakyat. Yang jika kesemuanya dapat dialirkan dengan bijaksana kepada rakyat dalam bentuk realisasi perbaikan dan pengembangan mutu pendidikan, kesehatan serta ekonomi rakyat, tentu akan lebih tepat daripada sekedar “bagi-bagi uang” untuk menyenangkan sesaat hati rakyat.
Dari rakyat, yang diharapkan adalah kemandirian dan kedisiplinan dengan tanpa kebanggaan menjadi benalu bagi pemerintah. Sektor pertanian, pertambangan, dan kebudayaan adalah lahan garapan potensial jika mampu dikelola dengan cerdas. Pemerintah kembali dituntut untuk total dan serius memfasilitasinya, yaitu dengan turut berani dan disiplin membuka pintu bagi kecerdasan berpikir dan mengolahnya..
Memaknai 100 tahun kebangkitan nasional, 10 tahun reformasi, 63 tahun kemerdekaan, sekaligus menyongsong Pemilu 2009, mari menjadi penutup dari alinea-alinea minor tentang kemiskinan negeri. Lekas mengawali narasi baru dengan diksi-siksi indah pilihan: maju dan sejahtera.
Jumat, 08 Agustus 2008
love is beautiful (?)
langit basah
kenapa tak aku biarkan
aku yang menangis
tersedu dan mengadu
pada buaian pelangi
ketika hati menyepi
mengapa mentari muram
tidakkah kau mengerti
aku (lebih) sakit
Aku (mungkin) memang bukan seseorang yang pandai 'berceloteh' tentang cinta.
Siapapun (terlebih untuk pertama kali) tahu bahwa: cinta itu indah.
Cinta itu indah.
Aku ingin terus mempercayai ungkapan itu.
Sungguh aku ingin.
Aku ingin "dia" di belakangku dan menguatkan. Setidaknya untuk saat ini, ketika aku mulai sangsi atas sugesti itu.
Cinta itu indah (?).
Senin, 21 Juli 2008
bintang
tentang bintang
tentang malam
semua sama terang
tinggallah aku dalam kelam
ketika tanpa kata kau melangkah
ku anggap bahasa kepergian
sebuah janji tuk kembali
sebuah pinta tuk percaya
malam bisu
cermin
Sabtu, 31 Mei 2008
setia
Jumat, 30 Mei 2008
aliran doa
cinta mati
Jumat, 16 Mei 2008
cintaNya
ketika ranting menggugur daun
angin meniup helai
berputar, terseok, terhempas, melayang
bersama angan bunga perdu
ketka padi menguning bulir
burung mengkicau lagu
bergoyang, merunduk, ranum, tanggal
bersama khayal serunai tani
ketika langit melepas hujan
bumi merenda cita
berseru, memuja, kuyup, gempita
bersama mimipi tangga pelangi
cintaNya ada pada setiap dimensi
Senin, 12 Mei 2008
pinta bintang
untuk persahabatan
puisi hujan
masaku
dengan seruan nafas-nafas kecilku
aku menyeruak waktu
mengitari tanah lahirku
berteduh daalm laut biru
berlari-lari dalam hujan
menari-nari dalam terang
bahagia kala itu
saat beban belum tersandang
saat mimpi adalah mainan
ah, mengingatnya membuatku lemah
serasa ingin kembali ke masa itu
kini aku hidup dalam masaku
saat semua terasa begitu cepat
aku pun harus tetap hidup
dalam masaku sekarang ini
white poetry
maybe, in another time
you might hear me
above the din of crowd's approval
the tiny little song beneath the roar
perhaps in other place
you may see me
out there beyond the glaring footlights
shining bright and true
here I am..just me..my self
nothing to hide, no games to play
perhaps if I know the rules
the dance..the script
someday in a warmer space..
you will feel me
as other clamer to touch your robe
I'll be in the wings
sunflower
you and me like the sun and a sunflower
you can shining my days
lighting my world
glowing my love
and me..
I only can to admire you
enjoying your warm shine
smiling happy seeing you
hope can change to be a cloud beside you
always together in the afternoon
sing a glad song
dance with the wind, butterfly, birds, rainbow..
in your heart
in your eyes
in your face
in your smile
and when the night come
I always hope..
tomorrow..
I still be a sunflower here
always can seeing you from far away
hope you want to give your shine and smile everyday
don't turn to be eclipse with the moon
keep make me feel strong
in my weakness
in my longing
in my honest
look at me, my sun!
I'm reaaly admire you
I'm so love you
I'm a sunflower
Sabtu, 10 Mei 2008
love is...
cinta itu seperti air
jika mendidih dalam nyala harapan
ia akan terbang dan menguap bersama awan
kembali sebagai kasih yang menhujani setiap hati-hati fakir manusia
menjadi bingkisan bahagia tak terkira
mencintai itu seperi menanam perasaan
suatu waktu memetik
tapi jika tak ada apa pun yang kau petik
tak usah berhenti jadi petani
anggap ini kali sekedar panen gagal
sebab musim kemarau
aku sendiri malam ini
diary
tapi rindu terus saja berlagu mengiring burung
burung melukis senja
akulah rahwana
pekik sajak pada cuaca
ditulisnya dalih-dalih pedih bagi sejarah dan airmata untuk menyobek nama-nama
masih terdengar pekik indrajit dan dengkur kumbarakarna saat ajal tiba
aku pilu, ucap cinta
tapi rindu terus saja menderu kala berlaksa wanara tiba menerpa nadi peristiwa
cinta itupun menjelma sinta
bagai mimpi merka bersama kobaran api
puisi
hingga senja umurku nanti
dengan puisi aku bercinta
berbatas cakrawala
dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang
dengan puisi aku menangis
jarum waktu bila kejam mengiris
juga puisi aku mengutuk
nafas zaman yang busuk
dengan puisi aku berdoa
perkenankanlah kiranya...
perempuan dimata kahlil gibran
perempuan kemarin adalah pelayan yang bahagia
tetapi perempuan hari ini adalah nyonya yang yang nestapa
di masa lampau, perempuan berjalan dengan mata buta di bawah terik matahari
tetapi kini ia berjalan dengan mata terbuka di dalam kegelapan
dia cantik dalam ketidaktahuaanya, luhur dalam kesederhanaannya, kuat dalam kelemahannya
perempuan masa kini menjadi kasar dalam kecerdikannya, dangkal dalam perangainya, tak berperasaan dalam pengetahuannya
akankah tiba saatnya dimana kecantikan dan pengetahuan, kecerdasan, dan keluhuran hati, kelembutan jasmani dan keperkasaan jiwa menyatu dalam diri wanita?
sayap-sayap patah
keindahan adalah bahasa abadi yang dinyanyikan manusia dan menjadikannya sebagai perasaan sunyi laksana sebuah telaga tenang yang mengajak anak sungai mengalir ke dalamnya
keindahan adalah misteri yang hanya dapat dipahami oleh jiwa kita yang menghiasi kebahagiaan di dalam kalbu
sedangkan akal sehat tertegun kebingungan di hadapan keindahan itu
akal kita berusaha untuk memberikan batasan, memberikan bentuk dengan kata-kata, tetapi tidak mampu
keindahan adalah aliran yang tak terlihat oleh mata, bergejolak di antara orang yang menatap maupun orang yang dilihatnya
keindahan yang sesungguhnya adalah sinar yang memancar dari jiwa-jiwa yang paling suci yang menyinari keadaan di luar jasad laksana kehidupan yang muncul dari kedalaman bumi, memberikan warna-warni pada bunga
keindahan adalah keserasian menyeluruh antara seorang laki-laki dan seorang wanita yang diselesaikan dalam satu lirikan
dan dengan satu lirikan itu akan lahir keinginan-keinginan yang merupakan inti dari sebuah keinginan, yaitu CINTA
jiwaku tak mampu menggapai puncak pengetahuan hingga cinta menyapa
membuka pintu-pintunya serta menerangi sudut-sudutnya
cinta telah membebaskan lidahku hingga ku fasih berbicara
cinta telah merobek kelopak mataku hingga ku bisa menangis
pun cinta telah membuang sakit di leherku hingga ku bisa mengeluh dan mendesah
masa muda memiliki sayap-sayap yang helai-helainya adalh syair dan uratnya adalah prasangka
sayap itu akan membawa pemuda terbang ke balik awan menyaksikan alam yang diselimuti sinar penuh warna
mereka akan mendengar alunan simphony keagungan dan kemuliaan
akan tetapi sayap-sayap syair itu akan segera dipatahkan oleh badai kenyataan hingga ia akan jatuh ke dunia nyata
dunia nyata adalah cermin aneh yang membuat seseorang akan menyaksikan dirinya semakin kecil dan buruk
Jumat, 09 Mei 2008
puisiku
aku tunjukkan untuk Sang Penggenggam Hati
juga orang-orang yang telah mewariskan cerita padaku
bait-bait cinta, harapan, dan luka kian memberi arti sajak-sajakku yang riuh menyiarkan kisahku, anak manusia yang baru belajar menata nafas hidup
di titian waktuku, aku panjatkan selarik pinta abadi tentang kemanfaatan hidup
guna memakanai setiap jumput udara yang kuhirup leluasa dariNya, untukNya
tuhan, hamba adalah penjahat yang meratapi jarahan hamba
dan tuhan, hamba adalah terhina yang mengamini cercaan untuk hamba
hamba begitu nista, tuhan
namun, hamba tak pernah lupa pada cinta yang menghidupkan hamba
hamba merasa malu ketika setiap kali hamba terjebak cela dan dosa
dan hamba rentan akannya
bimbing hamba tuhan
hamba adalah kelana papa dihamparan cintaMu
untukNya
menyadarkanku dari kesilauan cahaya yang tak sangka membutakan mata
betapa aku telah melambung jauh tinggi ke luasan Bimasakti, kala bintang membuangku kembali ke tanah untuk asal dan akhirku
di sini aku si 'pecandu bual' yang gemar berkhayal
apa hargaku ketika puisi-puisi, sajak-sajak, lagu-lagu duniawi pun tak lagi sudi menampung tetes air mataku?
aku terlalu hina tuk serta dalam istana cinta dan kebahagiaan yang pernah kuimpikan sekedar terasnya
aku si jelata penuh dosa kaya cela
hanya lapang ampunnaNya yang mampu selamatkan dahagaku
kesedihanku
kau tak tahu dan tak akan pernah tahu air mataku
malamku yang rapuh mengapaimu
sujudku yang dalam akan doa untukmu
kau tak perlu tahu
aku bersungguh pada rinduku
tapi tak jua kutemu telaga dimatamu untukku
tak guna rasanya ku menawar harap
aku hanyutkan saja gelisahku pada 'percintaan sepertiga malam'
tak perlu kau rutuki kekalahanku, bintang
terangi saja jiwa dan jasad sucinya
agar terhangatkan cintanya yang memang bukan untukku
Kamis, 17 April 2008
teori hidupku
yang harus diselesaiakn setumpuk teori dan rumus mati
kita tak akan bisa menguadratkan garis hidup dengan variabel perbandingan apa pun
karena setiap dari kita punya arah tersendiri
kita taka akan bisa mengkristalisasikan dan menyamakan persamaan reaksi atas laku kita
karena kita punya jalan yang berbeda
kita tak boleh terpaku pada sajak bahagia atau puisi kesedihan belaka
sebab kita telah punya plotcerita rahasia
tapi ketahuilah kita ada dan berbeda
karena kita untuk bersama
satu dalam cintaNya...
hidup
kebahagiaanku
untuk hujan,angin, langit, dan laut
untuk hujan
jika masih ada salam kegembiraan
maka dekatkanlah dalam hidupnya
agar aku turut bahagia
untuk angin
jika masih ada pesan kerinduan
maka lagukan dengan hangat
agar ia sedikitmengingatku
untuk langit
jika masih ada ruang untuk kulukisi
maka izinkan kulukis laut
agar kami temukan tempat untuk bersama
untuk laut
jika ia masih setia pada angin
dan terus berkawan dengan hujan
maka satukan mereka salam kisah kami
untuk hujan, angin, langit, dan, laut
jikamasih kalian dengar aku
sampaikan semua pada hatinya
that's i love u...
Kamis, 27 Maret 2008
dariku untuk cinta dan kebahagiaanmu
malam serupa siang yang bercermin padabayang-bayangnya
tak kan pernah kau ketahui gelapnya, jika tak pernah kau dibakar siang
begitu juga apa yang kau bicarakan tentang kebahaiaan
kau tak kan mengecap manisnya
jika belum kau rasa getir bukit-bukitnya
hingga kau capai puncaknya
dan berseru 'tuhan hidup sebagai keindahan dalam hati dan mataku'
namun terkadang kita berpikir untuk mereguk lebih ari apa yang sebenarnya telah cukup
menjatuhkan diri ke dalam kawah yang kita dakwa sebagai sungai yang akan membawa kita ke laut, muara dari segala nafsu dan kesenangan
namun sesungguhnya pengharapan pelayaran itu hanya akan menenggelamkanmu
tak akan menghadiahimu harta karun apa pun
cinta adalah kebahagiaan yang tercurah dari hujan dan pelangiNya
yang menjanjikan kehidupan bagi yang hidup dan mati
lalu kau tampung tiap tetesnya dalam cangkir-cangkir mungilmu
seumpama hati yang kerdil dan setia
dan bila cangkirmu retak
itu artinya kau dikehendaki tuk berbagi
dan tumpahkan saja semampu isi cangkirmu
jangan takut kehausan
sesungguhnya kau menyantuni hati-hati fakir
yang kemudian bernyanyi dan menyalakan lilin dalam hatimu
makin bersahajalah kebahagiaanmu
cinta adalah sayap bagi malaikat-malaikat pembawa kebahagian
melewati bintang dan purnama
ia pun akan mengunjungimu dengan senyum terbaiknya