Jumat, 15 Juli 2011

Mungkin Dandelion

Kau menarikku, tergesa
Di depan, laut jernih memantulkan alpha
Dan kau tak takut, kita mengadu bintang hingga larut
Aku tidur di pundakmu, dan kau pergi menyelam
Jauh ke dalam, jiwa kita yang lapang
Aku tergugu dan merasa aman

Cerah-tenang seperti morning glory
Oh, kau yang hidup di imaji



Kau kelu di tatap-muka biru, aku berkeluh
Sama melukis senyum, tapi merobek wajah kemudian
Kita seperti pendatang di Antartika
Aku mengajakmu pulang, tapi kuncinya mengabu di tanganmu
Kita memilih hilang di kerumuman, meski ingatan menarik-narik kerjujuran
Berjalan mengganjili diri, biar waktu yang menang

Pucat-retas seperti dandelion di padang
Ya, kita di realita

2 komentar: